Aden, 6 Jumadil Akhir 1436/26 Maret 2015 (MINA) – Sebelum bergerak lebih dekat ke kota pantai Aden pada hari Rabu (25/3), milisi Houthi berhasil merebut sebuah pangkalan udara yang sebelumnya digunakan pasukan Amerika Serikat (AS) untuk operasi drone melawan Al-Qaeda di Yaman.
Landasan Al-Anad terletak 60 kilometer dari Aden, sementara milisi Houthi terus maju ke arah Aden, di mana Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi bersembunyi sejak melarikan diri dari ibu kota Sanaa bulan lalu.
Kemajuan Houthi membuat Presiden Hadi meminta PBB untuk melakukan intervensi militer asing di negaranya.
Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Rabu (25/3), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Menteri Luar Negeri Yaman Ryiad Yassin mengulangi seruannya untuk aksi militer.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
“Kami ingin intervensi militer langsung, terutama oleh angkatan udara untuk menghentikan kemajuan gerakan Houthi di lapangan,” kata Yassin di Sharm El-Sheikh, di Mesir.
Dia juga menolak upaya dialog untuk mencapai solusi di Yaman dan menuding utusan PBB Jamal Benomar telah memberikan “legitimasi kudeta kepada Houthi”.
Presiden Hadi membentuk ibukota sementara di Aden, setelah melarikan diri dari tahanan rumah para pemberontak di Sanaa pada awal Maret.
Bandara ditutup
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Meningkatnya situasi serangan di Aden pada Rabu, bandara di kota itu ditutup karena alasan keamanan.
Seorang sumber mengatakan kepada Al Jazeera, Brigade 39 yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh telah bersekutu dengan Houthi, mengambil alih bandara, menyebabkan penangguhan penerbangan.
Sementara itu, ada laporan yang bertentangan tentang keberadaan Hadi, di mana saksi mengatakan tembakan terdengar di dekat kediamannya.
Saksi berbicara kepada Associated Press (AP) mengatakan, mereka melihat konvoi kendaraan Presiden Hadi meninggalkan istana yang terletak di atas sebuah bukit di Aden menghadap Laut Arab.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Pejabat Presiden mengatakan, Presiden Hadi berada di ruang operasi mengawasi respon pasukannya terhadap serangan Houthi, namun menolak untuk mengatakan di mana fasilitas itu berada.
Laporan lain menyebutkan Presiden Hadi meninggalkan kota dengan perahu.
Sementara pemerintah AS mengatakan telah berhubungan dengan Hadi dan ia tidak lagi di kediamannya, tapi tidak bisa disebutkan tentang keberadaannya.
Di Sanaa, TV nasional Yaman yang kini dikendalikan oleh Houthi, mengumunkan hadiah sebesar hampir $ 100.000 (sekitar 1,3 milyar Rupiah) untuk menangkap Hadi. (T/P001/R11)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)