Lagos, Nigeria, 17 Sya’ban 1436/4 Juni 2015 (MINA) – nigeria/">Militer Nigeria menyangkal tuduhan Amnesty International dan menudingnya melakukan “pemerasan” terhadap angkatan bersenjata negara itu.
Sebelumnya, sebuah laporan dari Amnesty International menuding nigeria/">militer Nigeria melakukan kejahatan perang dalam memerangi kelompok bersenjata Boko Haram dengan cara penembakan, menahan dan menyiksa ribuan orang hingga mati.
Mayor Jenderal Chris Olukolade pada Rabu (3/6) mengatakan, tidak ada tuduhan telah terbukti terhadap individu yang disebutkan dalam laporan Amnesty, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Organisasi HAM yang berbasis di Inggris itu mengatakan dalam sebuah laporan baru, lebih 7.000 anak laki-laki dan pemuda meninggal di bawah tahanan militer sejak Maret 2011.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“nigeria/">Militer Nigeria menolak laporan bias dan mengarang tersebut,” katanya.
“nigeria/">Militer Nigeria tidak mendorong atau membiarkan pelanggaran HAM. Tidak ada kasus terbukti yang dibiarkan tanpa hukuman,” tambahnya.
Beberapa dugaan pelanggaran HAM telah dilontarkan terhadap militer, mendorong pemerintah negara Barat untuk memotong penjualan senjata ke negara itu.
Dalam pidato pelantikannya Jumat lalu, Presiden Muhammadu Buhari berjanji untuk merombak aturan keterlibatan militer untuk menghindari pelanggaran HAM.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Kami akan meningkatkan mekanisme operasional dan hukum sehingga langkah disiplin yang diambil terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang telah terbukti oleh angkatan bersenjata,” katanya. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)