Khartoum, MINA – Dewan Militer yang berkuasa di Sudan mengadakan pembicaraan dengan penyelenggara protes massa yang menuntut transisi pimpinan sipil untuk demokrasi, setelah penggulingan penguasa lama Omar Al-Bashir.
Pertemuan hari Sabtu (13/4) di ibu kota, Khartoum, dilakukan ketika pemimpin baru Dewan, Letnan Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan, berjanji menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil dalam waktu dua tahun, setelah berkonsultasi dengan kelompok-kelompok oposisi.
Omer Eldigair, dari delegasi beranggotakan 10 orang yang mewakili para demonstran pada pembicaraan dengan para pemimpin militer itu, mengatakan kepada wartawan, Dewan Militer akan memenuhi tuntutan mereka, termasuk pembentukan pemerintahan transisi yang dipimpin warga sipil dan pembebasan para pengunjuk rasa yang ditangkap.
Eldigair tidak merinci lebih jauh hasil dari pertemuan tersebut, demikian Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Sumber MINA di Khartoum mengatakan bahwa Burhan telah mencabut pemberlakuan jam malam yang ditetapkan oleh Kepala Dewan Transisi sebelumnya, Jenderal Awad Mohammed Ibn Auf, termasuk membebaskan pemrotes yang ditahan selama aksi unjuk rasa.
Militer menggulingkan Bashir pada Kamis setelah hampir empat bulan protes yang menyerukan diakhirinya kekuasaannya yang tiga dekade. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20