Cileungsi, 14 Rajab 1438/ 11 April 2017 (MINA) – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Cileungi, Bogor akan menggelar seminar untuk guru dan mahasiswa pada Jumat (14/4) mendatang, untuk mengantisipasi bully (intimidasi) yang kini merajalela si sekolah-sekolah.
Dosen pengampu Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Al-Fatah, Nur Aeni mengatakan, saat ini bully merajalela termasuk di sekolah-sekolah banyak sekali yang belum dapat diatasi.
Menurutnya seminar sehari “Say no To Bullying” yang mengangkat tema “Perundungan (Bully) Tanpa Cinta Akan Tetap Merajalela di Sekolah”, diharapkan dapat memberikan kesadaran dan perhatian pendidik dan bisa meminimalisir intimidasi yang terjadi di sekolah.
“Bully itu menantang kita untuk memikirkan solusinya, karena itu suatu hal penting untuk diatasi, jika tidak bisa diatasi maka persatuan dan kesatuan negara ini tidak akan tercapai dan akan mengakibatkan kehancuran bangsa,” katanya saat ditemui Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Ia mengemukakan selanjutnya, rancangan kurikulum pendidikan dibuat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, terutama di sekolah.
“Untuk itu dengan seminar ini, harapannya materi yang diperoleh dapat diterapkan oleh guru untuk mengembalikan pendidikan ke semula, dan bisa mengayomi anak didiknya sehingga tidak lagi terkena bully,” tambahnya.
Sementara itu, Agus Nursalim selaku ketua seminar mengatakan, selain tugas kuliah, seminar ini tujuannya ingin memberikan penyadaran kepada peserta terutama pendidik (guru) akan bahayanya dampak dari bullying.
“Bully yang merajalela di sekolah-sekolah setidaknya dapat diminimalisir, terutama di Cileungsi, Bogor ini, meskipun tidak langsung dapat menghentikan secara spontan bully itu,” katanya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Menurutnya, peserta undangan dalam seminar ini diantaranya; berprofesi guru, mahasiswa yang menjadi guru dan mahasiswa lainnya, supaya menjadi perhatian khusus sehingga lebih bertanggung jawab dalam mendidik.
Acara ini menghadirkan empat pembicara yaitu, Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur, Adelina Syarif (praktisi psikologi), Sri Hapsari (dosen Unindra) dan Kompol Joko Mulyono (Kapolsek Cileungsi.
Secara rutin STAI Al-Fatah menyelenggarakan agenda seminar, pengajian dan kegiatan sosial lainnya yang menggugah kreativitas umat.
STAI Al-Fatah menjalin kerjasama dengan berbagai Pegururan Tinggi dalam dan luar negeri, di antaranya dengan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM ), Universitas Islam Gaza (UIG) Palestina, Universitas Sains dan Teknologi Shanaa, Yaman, dan lainnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
STAI Al-Fatah adalah Perguruan Tinggi berciri khas Agama Islam dan berkomitmen pada pengembangan Akhlak Islami. Kampus STAI Al-Fatah terintegrasi dengan pondok pesantren yang merupakan implementasi nyata dari ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.(L/R10/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia