Al-Quds, 5 Jumadil Awwal 1438/2 Februari 2017 (MINA) – Misi kemanusiaan ‘Food Flotilla For Myanmar’ yang direncanakan akan berlayar Jumat besok (3/2) tidak hanya menarik perhatian masyarakat Asia Tenggara dan dunia, bahkan turut mendapat dukungan rakyat Palestina khususnya di Masjid Al-Aqsha.
Melihat penderitaan etnis Muslim Rohingya di Myanmar, seorang warga Palestina di Masjid Al-Aqsha bernama Qosim (47) menyatakan dukungannya pada misi kemanusiaan “Food Flotilla For Myanmar” yang digagas Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) dan Putera 1 Malaysia itu, demikian keterangan pers yang diterima MINA, Kamis.
Seperti diketahui, Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds Palestina seluas 14,4 hektar itu merupakan masjid tersuci ketiga bagi umat Islam yang kini sedang dijajah Israel, sehingga umat Islam Palestina dari Tepi Barat dan sekitarnya dibatasi untuk memasukinya.
Berbagi pandangannya melalui panggilan telepon dengan Direktur Ireach MAPIM Malaysia Johan Ariff Ismail, Qosim mengumpamakan umat Islam Rohingya yang seakidah dengan seluruh umat Islam di dunia wajib dibela dan dibebaskan dari rezim Junta militer Myanmar.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Dia juga menyatakan rasa sedih karena Etnis Rohingya terus dibunuh dan dirampas hak mereka untuk hidup bebas di bumi sendiri sama sebagaimana yang dialami oleh rakyat Palestina.
Food Flotilla for Myanmar dengan kapal Nautical Aliya direncanakan akan berlayar pada 3 Februari 2017 pukul 3.30 petang, dengan terlebih dulu diadakan pelepasan oleh Perdana Menteri Najib Razak di Port Klang.
Food Flotilla for Myanmar diikuti sekitar 230 relawan dari 40 LSM dalam dan luar negeri akan membawa sekitar 2.000 ton bantuan makanan dan keperluan dasar, direncanakan hanya 1.000 ton menuju ke Myanmar.
Pemerintah Myanmar sebelumnya sudah memberikan pernyataan lisan kepada perwakilan Malaysia mempersilahkan untuk masuk dan memberikan bantuan bagi etnis Rohingya.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Perwakilan dari Indonesia yang mengikuti pelayaran selama 20 hari ini yakni dari Aqsa Working Group (AWG) Jamaah Muslimin (Hizbullah), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), juga Kantor Berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA). (L/R01/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza