MANTAN MUFTI AL QUDS: KEDIKTATORAN PENGUASA PICU EKSTRIMISME

ikrima-sabri
Mantan mufti Al Quds, yang juga mantan Imam Masjid Al Aqso, Ikrima Sabri. (Foto: Wordbulletin)
Mantan mufti Al Quds, yang juga mantan Imam Masjid Al Aqso, Ikrima Sabri. (Foto: Wordbulletin)

Istambul, 30 Syawwal 1435/ 26 Agustus 2014 (MINA) – Ikrima Sabri, mantan mufti Al Quds yang juga mantan Imam Masjid Al Aqsa mengatakan, sikap diktator para penguasa negara-negara Arab memicu timbulnya ektrimisme.

Sabri menyampaikan hal itu saat berbicara pada pertemuan Ulama Muslim sedunia di Istambul Turki. Wordbulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa.

Sabri menilai sikap kediktatoran penguasa Arab dan kurangnya berperannya para Ulama mengakibatkan ekstremisme terus meningkat.

“Ekstrimisme timbul akibat tekanan dan kediktatoran penguasa sementara ulama tidak menjalankan fungsinya dengan baik,” kata Sabri.

Karenanya, Sabri yang mantan Imam Masjid Al Aqsa menyatakan, tempat suci ketiga bagi ummat Islam itu juga meminta para ulama bekerja lebih keras untuk mengajarkan nilai-nilai Islam agar dapat menekan timbulnya ekstremisme.

Dia juga mengajak para ulama untuk menghilangkan sekat dengan masyarakat dan berbaur dengan mereka agar dapat mengajarkan nilai-nilai keagamaan yang benar.

Perlu diketahui, Persatuan Ulama Muslim Sedunia menggelar pertemuan di Turki Istanbul untuk keempat kalinya.

Pertemuan mengagendakan diskusi tentang peran ulama dalam kebangkitan Islam dan berkaitan masalah identitas.

Ulam terkemukan asal Mesir Syaikh Yusuf al-Qaradhawi, ulama Yaman Abdulwahhab ad-Daylami dan Mufti Chechnya Salah Mejiyev berbicara dalam pertemuan itu.

Peran ulama pada isu Palestina, Al Quds, peran media dan pendidikan Islam juga dibahas pada pertemuan tersebut. (T/K09/R03 )

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0