MUFTI SAUDI KECAM PENAYANGAN FILM NABI DI IRAN

Grand Mufti Sheikh Abdul Aziz Al Asheikh (Foto: Arab News)
Mufti Agung Saudi Shyaikh Abdul Aziz Al Asheikh (Foto: Arab News)

Jeddah,  20 Dzulqa’dah 1436/4 September 2015 (MINA) –  Mufti Agung Saudi Syaikh Abdul Aziz Al Asheikh mengecam film Nabi berjudul ‘Muhammad Rasulullah’, di , bahwa Islam tidak mengizinkan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam digambarkan dengan cara seperti itu.

Syaikh Abdul Aziz Al Shaikh mengatakan film itu menggambarkan Nabi dengan tidak benar dan merusak peran beliau dalam Islam, dan itu termasuk penghinaan terhadap Nabi.

Sekitar 140 bioskop di Iran mulai menayangkan film yang menghabiskan biaya 40 juta dolar AS (sekitar Rp567 miliar) tersebut, dan termasuk paling mahal dalam sejarah perfilman Iran.

Arab News menyebutkan, menurut sutradara film Majid Majidi, tujuan produksi film tersebut adalah untuk mempromosikan persatuan Islam.

“Tujuan film adalah adalah untuk merebut kembali citra Islam yang selema ini dianggap ekstremis telah terdistorsi”, ujar Majidi.

Ulama Al-Azhar juga  mengecam film tersebut pekan lalu, dan menuntut pemerintah Iran melarang penayangan film tersebut. Abdulfatah Al-Awari, dekan fakultas teologi di Universitas Al-Azhar, memberikan fatwa, “Tidak dibenarkan dalam syariah penggambaran Nabi.”

Liga Muslim Duna (Muslim World League/MWL) juga mengecam film itu, yang ditayangkan dalam Festival Film Montreal di Kanada, dengan menggambarkan sosok Nabi  Muhammad.

Abdullah bin Abdulmohsen Al-Turki, Sekretaris Jenderal  MWL menyatakan, Nabi tidak boleh difilkan, dan mendesak Teheran untuk menarik pemutaran film serta menyerukan umat Islam memboikot film itu.

Padahal sebelumnya, Iran telah mengecam kartun nabi seperti yang diterbitkan oleh majalah satir Prancis Charlie Hebdo beberapa bulan lalu. “Mereka tidak jujur, “kata Al-Turki. (T/P005/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0