Aceh, 13 Ramadhan 1434/21 Juli 2013 (MINA) – Melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammadiyah memberangkatkan tim psikososial ke wilayah pengungsian di Aceh Tengah.
Pengiriman tim tersebut merupakan bagian dari penguatan Posko Muhammadiyah yang sebelumnya telah memberikan pelayanan kesehatan melalui tim kesehatan yang dikirim dari RS PKU Muhammadiyah Bantul. Demikian Laporan Situasi yang dikirimkan ke redaksi Website resmi Muhammadiyah seperti dipantau Mi’raj News Agency (MINA), Ahad (21/7).
Dalam laporan tersebut, tim psikososial mulai Sabtu (10/7) akan berkoordinasi dengan Muhammadiyah Propinsi Aceh untuk memberikan berbagai kebutuhan pengungsi pasca gempa 2 Juli 2013 lalu.
Menurut sekeretaris MDMC Arif Nurkholis yang sedang berada di Aceh Tengah menerangkan, tim Psikososial nantinya berfungsi untuk memberikan semangat terutama pada anak-anak di pengungsian Aceh, karena lamanya waktu dalam pengungsian sedikit banyak akan mempengaruhi mental anak-anak dalam beraktivitas.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
“Anak-anak merupakan tumpuan harapan bangsa ini di masa depan, maka dengan terus memberikan semangat agar dapat terus beraktifitas dan belajar diharapkan dapat menjaga mental mereka untuk semangat menggapai cita-cita,” terangnya.
Masa Transisi Darurat
Menurut Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gempa 6.2 SR di Aceh sebagai bencana tingkat provinsi itu kini dalam masa Transisi Darurat menuju Pemulihan selama 25 hari yaitu dimulai dari 17 Juli hingga 10 Agustus 2013.
Sebelumnya, Gubernur Aceh, Zaini Abdulah, pada Selasa (17/7) menyatakan bahwa masa tanggap darurat gempa Aceh Tengah berakhir, Sebagai kelanjutan adalah masa Transisi Darurat.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah