Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUHAMMADIYAH BERANGKATKAN TIM PSIKOSOSIAL KE PENGUNGSIAN ACEH

Admin - Sabtu, 20 Juli 2013 - 18:43 WIB

Sabtu, 20 Juli 2013 - 18:43 WIB

636 Views ㅤ

Aceh, 13 Ramadhan 1434/21 Juli 2013 (MINA) – Melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammadiyah memberangkatkan tim psikososial ke wilayah pengungsian di Aceh Tengah.

Pengiriman tim tersebut merupakan bagian dari penguatan Posko Muhammadiyah yang sebelumnya telah memberikan pelayanan kesehatan melalui tim kesehatan yang dikirim dari RS PKU Muhammadiyah Bantul. Demikian Laporan Situasi yang dikirimkan ke redaksi Website resmi Muhammadiyah seperti dipantau Mi’raj News Agency (MINA), Ahad (21/7).

Dalam laporan tersebut, tim psikososial mulai Sabtu (10/7) akan berkoordinasi dengan Muhammadiyah Propinsi Aceh untuk memberikan berbagai kebutuhan pengungsi pasca gempa 2 Juli 2013 lalu.

Menurut sekeretaris MDMC Arif Nurkholis yang sedang berada di Aceh Tengah menerangkan, tim Psikososial nantinya berfungsi untuk memberikan semangat terutama pada anak-anak di pengungsian Aceh, karena lamanya waktu dalam pengungsian sedikit banyak akan mempengaruhi mental anak-anak dalam beraktivitas.

Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik

“Anak-anak merupakan tumpuan harapan bangsa ini di masa depan, maka dengan terus memberikan semangat agar dapat terus beraktifitas dan belajar diharapkan dapat menjaga mental mereka untuk semangat menggapai cita-cita,” terangnya.

Masa Transisi Darurat

Menurut Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gempa 6.2 SR di Aceh sebagai bencana tingkat provinsi itu kini dalam masa Transisi Darurat menuju Pemulihan selama 25 hari yaitu dimulai dari 17 Juli hingga 10 Agustus 2013.

Sebelumnya, Gubernur Aceh, Zaini Abdulah, pada Selasa (17/7) menyatakan bahwa masa tanggap darurat gempa Aceh Tengah berakhir, Sebagai kelanjutan adalah masa Transisi Darurat.

Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah

Pengertian status transisi darurat ke pemulihan adalah keadaan di mana penanganan darurat bersifat sementara/permanen (berdasarkan kajian teknis dari instansi yg berwenang) dengan tujuan agar sarana pra sarana vital serta kegiatan sosial ekonomi masyarakat segera berfungsi, yang dilakukan sejak berlangsungnya tanggap darurat sampai dengan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai.
 
Selama masa transisi darurat bantuan kebutuhan lanjutan yang belum dapat diselesaikan pada saat tanggap darurat dapat diteruskan, seperti tempat hunian masyarakat bagi rumah yang hancur/hilang/rusak; pemulihan dengan segera fungsi sarana/prasarana vital; biaya pengganti lahan, bangunan dan tanaman masyarakat yang digunakan untuk pemulihan dengan segera fungsi sarana/prasarana vital; kebutuhan air bersih dan sanitasi; pangan; sandang, dan pelayanan kesehatan kebutuhan dasar (fisik dan non fisik) lanjutan setelah tanggap darurat bencana berakhir.
 
“Transisi ini dilakukan hingga dimulainya tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa Aceh Tengah nanti. lima sektor akan dibangun yaitu perumahan, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya, dan lintas sektor,” kata Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam rilis resmi BNPB yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
 
Sutopo juga melaporkan, pencarian enam korban hilang di Desa Serempah, Kec. Ketol, Aceh Tengah telah dihentikan. Enam korban hilang yaitu diidetifikasi bernama Sabri (23), M. Jali (40), Khairul (11), Berkat (50), Ali Hasyimi (9) dan Nikmat (35).
 
“Keluarga korban telah mengikhlaskan,” ujar Sutopo.
 
Total jumlah korban gempa Aceh Tengah, 42 orang meninggal (8 orang dari Bener Meriah dan 34 orang dari Aceh Tengah). Sementara jumlah Pengungsi sekitar 36.905 jiwa yaitu di Aceh Tengah 32.129 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan, dan 4.776 jiwa di Bener Meriah yang tersebar di enam kecamatan. (T/P015/P02).

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?

 

 

 

 

Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah

Rekomendasi untuk Anda