Muhammadiyah: Penegak Hukum Harus Proaktif Usut Kejanggalan Harta Pejabat

Jakarta, MINA – Menanggapi fenomena gunung es para pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) yang kaya raya secara janggal, Ketua Pimpinan Pusat , berharap penegak hukum bergerak proaktif.

“Bila terdapat kejanggalan dan ketidakpantasan maka kasusnya perlu ditindaklanjuti oleh pihak yang berkompeten dari masing-masing kementerian, badan dan lembaga tersebut atau oleh para penegak hukum lainnya, agar tercipta ASN yang benar-benar bersih dan bertanggung jawab yang menjadi harapan dan keinginan kita semua,” kata Anwar seperti dikutip dari laman Muhammadiyah, Senin (27/2).

Sebagai teladan, Anwar Abbas lantas mengutip pernyataan Jenderal Rudini ketika menjadi Menteri Dalam Negeri pada 1988 hingga 1993.

Saat itu, Jenderal Rudini berkata, kalau ada pegawai di kementeriannya yang punya rumah mewah di kawasan elite padahal yang bersangkutan dan keluarganya tidak punya bisnis serta tidak mendapatkan harta warisan yang banyak maka mereka patut dicurigai telah melakukan praktek korupsi.

Menurut Anwar Abbas, pernyataan Rudini tersebut masih terasa sangat relevan saat ini untuk dibuktikan kebenarannya karena banyak sekali para pejabat di kementerian, badan dan lembaga yang punya rumah dan mobil mewah serta tanah yang luas.

“Pertanyaannya dari mana kekayaan tersebut mereka perdapat? Kalau melalui cara yang halal dan patut, tentu tidak masalah. Tetapi kalau melalui praktik korupsi dan penyalahgunaan jabatan tentu jelas tidak bisa ditolerir,” komentarnya.

Karena itu demi terciptanya pemerintahan yang bersih, maka semua ASN menurutnya tidak hanya wajib melaporkan kekayaan, tapi juga perlu diwajibkan menjelaskan dan membuktikan sendiri dari mana asal muasal kekayaan yang mereka miliki. (R/R5/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.