Muhammadiyah Salurkan Bantuan Bagi Penyintas Gempa Turkiye

Ankara, MINA – Perwakilan relawan, Kantor Layanan (KL) Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa (PCIM) Turkiye menyambangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara untuk menyalurkan bantuan kepada para penyintas yang telah dievakuasi di tempat tersebut.

Seperti dikutip dari Muhamadiyah.or.id, Sabtu (11/2), bantuan yang diberikan berupa sembako, alat kebersihan, dan beberapa kebutuhan lainnya sesuai dengan pendataan yang telah dilakukan.

Kedatangan para relawan ini disambut oleh perwakilan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Turkiye yang telah berada di Wisma KBRI.

Tri Julia Wulandari, salah satu relawan yang merupakan Staf Administrasi KL Lazismu PCIM Turkiye menyebutkan, selain sembako dan alat kebersihan, bantuan yang diberikan berupa keperluan pribadi pria dan wanita, celana panjang, sarung tangan, kaos kaki, serta obat-obatan yang dibutuhkan. Sebagian besar merupakan perlengkapan untuk menghadapi musim dingin yang sedang mencapai puncaknya di negara itu.

Di tempat ini, para penyintas menuturkan beragam cerita, mulai dari cara bertahan hidup selama mengungsi di kota yang terdampak gempa hingga akhirnya dievakuasi oleh pihak , juga ketakutan yang dialami sehingga tidak bisa tidur lelap akibat gempa susulan dan suhu udara yang semakin turun.

Bahkan, ujar Julia, anak-anak dari Kota Kharamanmaraş memilih menghabiskan malam pertama pasca gempa dengan bermalam di gazebo, meski harus melawan cuaca dingin yang sangat ekstrem akibat rasa takut adanya gempa susulan.

“Aku sudah tidak mau lagi main salju di luar. Sudah cukup dingin kemarin di sana (kota tempat tinggal mereka) rasanya seperti kaku badanku, apalagi ‘mont’ (jaket musim dingin) sudah basah dan berbau asap,” ujar Julia menirukan cerita salah satu anak penyintas gempa yang disampaikan kepadanya.

Julia mengatakan kekagumannya terhadap para penyintas gempa. Meskipun harus berada pada situasi dan kondisi yang sangat memprihatinkan, mereka tetap bisa bertahan.

“Pada saat kejadian itu subuh waktu Turki dan hujan salju yang sangat tebal, tapi teman-teman di wilayah terdampak masih bisa bertahan dengan pakaian seadanya. Bahkan di wilayah Kharamanmaraş teman-teman di sana tidak makan makanan berat selama hampir 24 jam. Mereka hanya makan makanan seadanya dan juga harus berbagi kepada sesama pengungsi lainnya,” ujarnya. (R/R5/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.