Ia mengatakan, buku ini akan membahas tiga bagian penting dalam diplomasi MUI, yakni: Wasathiyyatul Islam, Problematika global, dan Diplomasi Pemerintah RI dan MUI dalam upaya mengatasi berbagai problem global.
Ketua MUI Bidang HLNKI, Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyambut baik rencana tersebut sebab sangat penting tidak hanya untuk MUI tapi juga untuk umat dan bangsa.
“Saat ini, Pemerintah Indonesia dan MUI sementara mainstreaming wasathiyyatul Islam secara global yang merupakan hasil dari pertemuan ulama-ulama dunia di Bogor,” kata Sudarnoto.
Anggota Komisi HLNKI MUI Yanuardi Syukur yang juga tim penulis buku menyampaikan, buku ini dikemas dalam bahasa ilmiah-populer, untuk memudahkan pembaca memahami apa saja kiprah MUI dalam kancah internasional.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
“Dalam buku ini ada berbagai program Komisi HLNKI MUI. Misalnya respons terhadap Islamofobia, terorisme, serta pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron, MUI go global, dan halal.
Berbagai kegiatan tersebut, lanjut Yanuardi Syukur, dikumpulkan dari berbagai dokumen dan ditambah berbagai referensi untuk memperkuat isi buku.
Ditargetkan draf buku ini akan selesai Desember tahun ini.Buku rencana akan diterbitkan pada awal tahun 2022 dan diharapkan dapat terbit minimal 1 buku 1 tahun terkait berbagai program dan respon terhadap isu internasional.
Pada FGD tersebut draf buku ini mendapat masukan selain dari Ketua MUI Bidang HLNKI dan Ketua Komisi HLNKI, juga dari Wasekjen MUI Habib Ali Hasan Al-Bahr.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Buku itu juga mendapat masukan dari pengurus Komisi HLNKI yaitu: Dubes Safira Rosa Machrusah, Dr. Andy Hadiyanto, Dubes Yuli Mumpuni, Ustazah Amirah Nahrawi, Ustaz Muhammad Faisal, Ustaz Oke Setiadi, dan Ustaz Muhammad Abdullah Darraz. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta