MUI Dukung Pelaksanaan Pekan Solidaritas Palestina

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI) Prof. Sudarnoto Abdul Hakim (dua dari kiri) didampingi Ketua Komisi HLNKI Dubes Bunyan Saptono (paling kiri) menerima cenderamata berupa Bingkai Peta Palestina asli sebelum dijajah Israel dari Sekjen Aqsa Working Group (AWG) Subhan Amier Chaf, MA (Dua dari kanan) didampingi Kabid Kehumasan AWG Angga Amuniddin(paling kanan) di Kantor MUI, Senin (1/11/2021).(Foto: Istimewa)

Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia () mendukung pelaksanaan Pekan Solidaritas yang digagas lembaga kemanusiaan Aqsa Working Group () pada 22-29 November 2021.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI) Prof. Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, pelaksanaan kegiatan menyambut Hari Solidaritas Palestina Internasional setiap tanggal 29 November ini sebagai bentuk dukungan konsisten bangsa Indonesia pada perjuangan bangsa Palestina untuk memperoleh kemerdekaan dan kedaulatannya secara penuh.

“Posisi MUI yang mendukung Pemerintah dengan pengarusutamaan Wasathiyyatul Islam dan menawarkan alternatif jalan damai bagi negara-negara berkonflik. Isu Palestina sebagai salah satu isu prioritas pada bidang kami,” kata Sudarnoto saat menerima kunjungan delegasi Aqsa Working Group (AWG) yang dipimpin Sekretaris Jenderal AWG Subhan Amier Chaf, MA di Kantor MUI Pusat Jakarta, Senin (1/11).

Dia mengatakan soal masalah Palestina, MUI juga mengembangkan second track diplomacy sebagai bentuk kontribusi dalam menciptakan perdamaian di Palestina.

“MUI juga berinisiatif untuk mempertemukan faksi-faksi di internal Palestina agar dapat bekerja sama untuk kepentingan Palestina secara umum,” pungkas Sudarnoto.

Selain itu, lanjut dia, MUI terus menggalakkan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron (RSIH) Palestina yang rencananya juga akan digelar peletakan batu pertamanya pada bulan ini mengambil momen di antara .

Subhan Amier Chaf, MA Sekjen AWG, lembaga kemanusiaan yang konsen dalam pembebasan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina ini berharap kegiatan tersebut dapat diselenggarakan rutin setiap tahun.

“Kami ingin memulai, khususnya di Indonesia, menyelenggarakan Pekan Solidaritas Palestina pada November setiap tahun,” ujarnya.

Subhan mengatakan, di pekan Solidaritas Palestina, AWG yang memiliki 13 biro di seluruh Indonesia termasuk biro khusus di Gaza Palestina akan mengadakan beberapa kegiatan. Satu di antaranya adalah menggelar sarasehan dengan mengundang tokoh-tokoh serta lembaga swadaya masyarakat lintas-agama yang pro-Palestina.

Di setiap biro, terdapat jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah. Mereka yang bakal dirangkul AWG untuk melaksanakan lomba-lomba terkait Palestina di Pekan Solidaritas Palestina pada November ini.

“Kami juga ingin menyelenggarakan pengibaran bendera Indonesia dan Palestina di puncak gunung. Kami pun bakal menggelar lomba-lomba terkait (Masjid) Al-Aqsa serta Palestina di berbagai daerah, mulai dari tingkat MI hingga MA,” ujarnya.

Pekan Solidaritas Palestina Internasional AWG yang akan digelar dalam berbagai kegiatan seperti lomba pidato, lomba menulis artikel, cerdas cermas, lomba mewarnai, lomba buat/baca puisi, serta Sarasehan “Kolaborasi Kemanusiaan Mendukung Palestina.”

Selain itu, mengangkat tema “Bergerak berjama’ah bebaskan Al-Aqsha dan Palestina, AWG juga akan menggelar peluncuran buku “Pembebasan Masjidil Aqsha Kewajiban Seluruh Umat Islam”, pameran foto, talkshow Millenial Peacemaker Forum, roadshow film Palestina, Gowes Al-Aqsha, dan pengibaran bendera Palestina di puncak gunung.

Ketua Komisi HLNKI, Bunyan Saptomo, juga menyambut baik usul kerjasama gelar acara pekan Solidaritas Palestina tersebut, khususnya acara sarasehan, talkshow dan kampanye fundraising untuk pembangunan RSI Hebron di Hebron yang menjadi proyek penting MUI di Palestina.

Dalam pertemuan yang digelar secara hybrid tersebut, dari MUI hadir Sekjen MUI Dr. Amirsyah Tambunan secara virtual, Dubes Bunyan Saptomo, Dubes Safira Machrusah, Dr. Yusherman, dan Yanuardi Syukur. Sementara itu, dari Aqsa Working Group hadir secara luring yakni Angga Aminuddin, Rana Setiawan, Farrah, dan Sya’idah, sementara melalui daring yakni Muhammad Ridwan, Rifa Berliana Arifin, dan Fatimah.

Sementara itu, Ketua Bidang Kehumasan AWG Angga Aminuddin menyampaikan pentingnya kampanye dan literasi perjuangan Palestina tanpa henti. “Kita perlu berfokus pada kampanye perdamaian,” pungkasnya.

Terkait literasi Palestina, ia mencontohkan, pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang digagas Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) bersama relawan AWG dari jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia dimulai dengan edukasi kepada para relawan, aktivis dan umat Islam. Setelah masyarakat teredukasi, maka mereka akan mendukung pembangunan rumah sakit tersebut.

Aqsa Working Group (AWG) adalah lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum Muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa dan membantu perjuangan rakyat Palestina.

AWG didirikan oleh komponen umat yang hadir dalam Al-Aqsha International Conference yang diselenggarakan di Wisma Antara pada tanggal 20 Sya’ban 1429H/ 21 Agustus 2008 di Jakarta.(L/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)