MUI NILAI BLOKIR SITUS ISLAM BAWA STIGMA NEGATIF DAKWAH

Ketua MUI, Din Syamsuddin, Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyidin Junaidi saat konferensi Press Ukhuwah Islamiyah, Jakarta, (Foto : Hudzaifah/MINA)
Ketua , Din Syamsuddin, Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyidin Junaidi saat konferensi Press Ukhuwah Islamiyah, Jakarta, (Foto : Hudzaifah/MINA)

Jakarta, 19 Jumadil Akhir 1436/8 April 2015 (MINA) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsudin menilai pemblokiran situs dapat membawa stigma negatif terhadap Islamiyah.

MUI menyesalkan pemblokiran media Islam yang dilakukan Kemkominfo atas usulan , dan menganggap BNPT bersikap represif.

“Kami menyesalkan kebijakan yang tidak bijak itu, apalagi, kebijakan itu dikaitkan dengan label Islam yang tentu akan membawa stigma negatif terhadap dakwah Islamiyah,” kata Din Syamsudin di kantor MUI Pusat Rabu, siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pertemuan Forum Ukhuwah Islamiyah yang dihadiri pimpinan MUI dan ormas-ormas Islam itu juga membahas gejolak konflik yang terjadi di Yaman.

Soal konflik Yaman, MUI sepakat untuk bersikap netral, serta mendorong pihak-pihak yang terlibat konflik untuk menyelesaikannya dengan cara damai.

Menurutnya, sikap MUI tentang radikalisme agama yang menggunakan cara-cara kekerasan sudah tegas. Namun, MUI menyesalkan cara BNPT yang represif dalam memblokir situs-situs tersebut. “Kami semua sepakat menyesalkan kejadian itu,” tegasnya.

Din menyarankan BNPT mengedepankan tabayun kepada para pengelola situs, mengajak MUI untuk membahasnya, serta tidak memutuskan sendiri.

Pemblokiran situs itu, dilakukan BNPT dengan tanpa komunikasi, tanpa dialog, dan tanpa persuasi. “Ini sama saja pukul duluan, urusan belakangan. Ini tak boleh terjadi lagi. Bagi saya ini adalah tindakan represif,” tambahnya.

Pemerintah harus menyadari fungsi dan tugasnya. Dalam rangka menanggulangi terorisme, BNPT tidak bisa bersikap represif seperti itu terus, tambahnya.

“Dengan diblokirnya 22 situs, maka bisa muncul lagi 220 ribu seperti itu. Ini semakin mendorong radikalisasi karena kekecewaan kepada negara dengan rezim yang represif seperti yang ditunjukkan sekarang ini,” tandasnya. (T/P002/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0