MUNDURNYA BRAHIMI TAK UBAH RENCANA PBB DI SURIAH

, 15 Rajab 1435/14 Mei 2014 (MINA) – Ban Ki-moon mengatakan Selasa (13/5) di New York bahwa “dengan sangat menyesal” ia menerima pengunduran diri Lakhdar Brahimi sebagai Duta Khusus PBB dan di .

Sekjen belum mengumumkan siapa pengganti Brahimi yang ia sebut “diplomat brilian” berpengalaman.

“Kami telah bekerja sangat keras selama tiga sampai empat tahun untuk mengakhiri tragedi mengerikan ini. (Tapi) kami masih bekerja pada Reancana A,” kata Ban kepada Anadolu Agency setelah pengumuman pengunduran diri pengganti Kofi Annan itu dibuat.

“Sayangnya kami membiarkan Duta Brahimi meninggalkan posisinya, saya yakin bahwa ia akan selalu siap untuk memberikan pengalaman dan keahliannya,” kata Ban.

Ban akan membuat pengumuman secara pribadi pada 31 Mei 2014 di mana Brahimi efektif melepas jabatannya.

Ban mengatakan kepada Anadolu sebagaimana yang dikutip MINA, PBB sekarang harus mempertimbangkan kerja berikutnya dalam mencari pengganti Brahimi dan bagaimana melanjutkan upaya mencari perdamaian di Suriah.

Menurut Ban, Brahimi telah menghadapi peluang yang hampir tidak mungkin, di mana bangsa Suriah, wilayah Timur Tengah dan komunitas internasional yang lebih luas telah putus asa mengenai konflik Suriah.

Sebelum Brahimi menjadi Utusan Khusus PBB di Suriah, ada mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan. Annan meninggalkan perannya yang dibangun selama Februari hingga Agustus 2012, setelah ia mengundurkan diri.

Pada saat itu, Annan menyebut upaya diplomatik di Suriah “misi mustahil”, bahkan saat itu ia menyebutnya sebagai “tugas suci” untuk mencoba menciptakan perdamaian di sana.

Brahimi mengatakan, dirinya sangat sedih meninggalkan posisinya dan meninggalkan Suriah di belakangnya dalam kondisi buruk, namun ia tetap yakin akan masa depan negeri itu.

“Saya yakin bahwa krisis akan berakhir,” kata Brahimi.

Menurutnya, satu-satunya pertanyaan adalah “berapa banyak lagi kehancuran yang akan ada sebelum Suriah menjadi Suriah yang baru?”.

Ban Ki-moon juga mengungkapkan keheranannya dengan tidak adanya hasil diplomatik yang diraih dalam krisis Suriah.

Ban mengatakan, setiap orang mempunyai “harapan alami” bahwa Brahimi dan PBB “akan mampu memberikan”. Namun, keberhasilan yang diharapkan tidak juga terjadi. (T/P09/R2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Comments: 0