Bandung, 9 Rajab 1437/ 19 April 2016 (MINA) – Dalam rangka memperingati 61 Tahun Konferensi Asia Afrika, Museum Konferensi Asia Afrika (Museum KAA) bekerjasama dengan Sekretariat Badan Pengembangan dan Pengkajian Kebijakan (BPPK), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyelenggarakan seminar dan pameran foto yang bertajuk ‘Bandung Spirit for Palestine’, di Ruang Pameran Tetap Museum KAA Bandung, Selasa (19/4).
Seminar dan pameran foto ini bertujuan untuk mendiseminasikan kepada publik perihal beragam dukungan yang telah dilakukan oleh Indonesia kepada Palestina dalam rangka mendukung tercapainya kemerdekan penuh rakyat Palestina.
Kegiatan seminar hadir sebagai pembicara Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi; Direktur Timur Tengah Kemlu RI, Duta Besar Nurul Aulia; dan Kepala Pusat Pengembangan dan Pengkajian Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Mohammad Heri Saripudin.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI, Al-Busyra Basnur dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bukti nyata dari dukungan yanng telah dilaksanakan oleh Indonesia terhadap Rakyak Palestina.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Hal ini sebagaimana isi dari Declaration on Palestine yang dihasilkan dalam KTT Asia Afrika di Jakarta tahun lalu,” ujarnya.
Dukungan Indonesia terhadap Palestina ini telah didokumentasu ke dalam bentuk buku, foto dan video yang disajikan secara apik dalam bentuk pameran yang akan digelar sampai dengan 1 Mei 2016. Pameran bersifat terbuka untuk umum dan gratis.
RS Indonesia di Gaza
Dalam acara ini, lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) diundang khusus untuk menayangkan dokumentasi pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, sebagai wujud kepedulian Indonesia terhadap Palestina.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
RS Indonesia di Jalur Gaza menjadi bukti silaturahim jangka panjang antara rakyat Indonesia dan rakyat Palestina di mana seluruh dananya berasal dari masyarakat Indonesia. Semua donasi berasal dari rakyat Indonesia yang sebagian besar kalangan menengah ke bawah, dari Sabang hingga Merauke.
Rumah sakit yang dibangun di atas tanah wakaf dari pemerintah Palestina seluas 16.261 m2 itu sendiri menjadi tempat untuk pemulihan trauma dan rehabilitasi bagi warga Palestina di Jalur Gaza yang menjadi korban konflik bersenjata Palestina-Israel.
Pekerjaan pembangunan RS Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina itu dilakukan oleh relawan Indonesia yang seluruhnya sukarelawan tidak dibayar (unpaid volunteers) dari Pondok Pesantren Al-Fatah.
Dibangun di sebuah puncak bukit di luar Jabalya, kamp pengungsi terbesar di Gaza, Rumah Sakit Indonesia mulai beroperasi dan bisa melayani 300.000 penduduk yang tinggal di kawasan yang sering dilanda konflik itu sejak resmi beroperasi 27 Desember 2015.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Salah satu hasil akhir dari KTT Asia Afrika 2015 di Jakarta adalah dokumentasi yang berisikan mengenai Deklarasi Palestina. Dokumen ini berisikan komitmen negara-negara Asia dan Afrika, terutama Indonesia untuk senantiasa mewujudkan kemerdekaan penuh rakyat Palestina.
Seminar dihadiri oleh 100 orang undangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Bandung. (L/P007/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain