Musholla Olivia Lombok, Tempat Ibadah, Rehat dan Ngopi Gratis

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Da’i Pesantren Al-Fatah Bogor, Redaktur Senior Kantor Berita MINA 

Sejenak Penulis tersenyum dengan nama tempat ibadah ini, . Biasanya namanya kental dengan bahasa Arab, seperti Musholla atau Masjid At-Taqwa, Darussalam, An-Nubuwwah, dan sebagainya.

Rabu, 8 Mei 2019 lalu, Penulis saat waktu Dzuhur di jalur bypass Airport Jalan Sukarara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mampir di Musholla Olivia, yang sudah ramai dipadati kendaraan parkir dalam posisi miring di sepanjang pinggir jalan raya.

Penulis sedang dalam perjalanan Safari Dakwah , utusan dari Jama’ah Muslimin (Hizbullah) berpusat di Pesantren Al-Fatah Bogor, Jawa Barat, ke daerah pasca gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Utusan da’i lainnya dikirim ke wilayah gempa di Palu, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi.

Ini merupakan kelanjutan dari penyantunan dan pembinaan umat Islam di sana, setelah didahului dengan tim Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) dalam kegiatan evakuasi dan renovasi infrastruktur setempat.

Kembali ke Muhsolla Olivia tadi, kamar mandinya dan tempat wudhunya sangat bersih, wangi, dan terjaga. Tempat wudhunya diatur agar bisa berwudhu dengan berdiri atau duduk, karena juga tersedia dudukan di depan keran air wudhu. Ini bermanfaat untuk jamaah yang telah tua atau kakinya sudah kurang kuat menopang badannya saat hendak membersihkan kaki saat berwudhu.

Saat masuk musholla pun suasana terasa adem dengan beberapa kipas angin berputar di ruangan yang memuat sekitar 50 jamaah. Tersedia juga Al-Quran untuk tadarus, buku bacaan keislaman di rak-rak buku yang tertata rapi, peci putih berbagai ukuran di almari terbuka untuk dipakai jamaah, dan mukena untuk akhwat.

Beberapa fasilitas sederhana lainnya, seperti loker penitipan tas yang kuncinya jamaah pegang sendiri. Ada juga kamera cctv, ke arah luar, yang monitor pengawasnya langsung dapat jamaah lihat sendiri.

Ada petugas mushola memakai rompi seragam, yang menjaga dan membantu parkir kendaraan secara gratis. Ada kotak infaq di luar masjid untuk yang ingin bersedekah.

Bahkan di tembok luar masjid dipasang pengumuman yang bikin kita tersenyum, “Dimohon tidak memberikan uang parkir/tips ke relawan parkir, karena dapat mengakibatkan ketersinggunganisasi”.

Satu lagi, di luar bulan Ramadhan, di ruangan semacam kedai kecil di dekat parkir motor, disediakan aneka kopi dan teh, galon air panas, dan berbagai makanan siap saji, yang dapat dinikmati jamaah secara gratis. Mie instan dan kopi dapat diseduh sendiri.

Menurut Arman, warga setempat yang menjadi pemandu perjalanan Penulis, disediakan juga nasi gratis setiap Jumat.

Aneka boks makanan kue kering pun dapat dinikmati. Jamaah juga diperkenankan meletakkan kue-kue di lemari kaca, untuk bisa dinikmati jamaah lainnya. “Ikut berbagi”, begitu konsepnya. Subhaanallaah.

Satu lagi, untuk memanjakan jamaah, tersedia juga wifi gratis, terutama buat yang lagi minim kuota, bisa betah di sini sambil menunggu waktu shalat tiba atau seusai shalat berjamaah.

Untuk rehat ini, sambil online wifi dan ngopi, jamaah bisa duduk-duduk di saung, atau di taman dengan beberapa kursi yang tersedia.

Sampai lupa ya nama Musholla Olivia itu apakah nama orang yang membangunnya? Ya, menurut info yang Penulis terima, keluarga Ibu Olivia adalah orang yang membangunnya. Dia adalah warga Lombok yang semasa hidupnya lebih banyak tinggal Jakarta.

Di samping musholla yang bersih dan rapi itu, ada rumah sederhana yang dipakai oleh pengurus masjid untuk mengelola tempat ibadah itu.

Masya-Allah, tempat ibadah yang sederhana, nyaman, bisa sekaligus sebagai tempat rehat bagi para musafir dan tempat ngopi sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Ayo, yang akan bepergian ke Lombok, layak untuk mampir ke tempat ini. Seperti Penulis, yang akan melanjutkan perjalanan ke Lombok Barat, Lombok Utama,  dan Lombok Timur, insya-Allah. Dua sahabat Penulis pun, Bang Arman dan Mas Farid, setia mendampingi Penulis melanjutkan spiritual journey yang menginspirasi.

Allaahumma yassir umuuronaa. (Ya Allah mudahkanlah segala urusan kami). Aamiin. (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)