Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslim dan Kristen Diskusikan Pelaksanaan Syariah di Malaysia

Syauqi S - Selasa, 22 November 2016 - 19:05 WIB

Selasa, 22 November 2016 - 19:05 WIB

413 Views ㅤ

Kuala Lumpur, 22 Shafar 1438/22 November 2016 (MINA) – Kairos Dialogue Network, sebuah think-tank atau lembaga kajian dan penelitian Kristen, melibatkan pakar Muslim dalam serangkaian sesi dialog untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam tentang syariah.

Dialog itu datang di tengah meningkatnya perdebatan tentang rencana memperkenalkan hukum Islam di beberapa bagian Malaysia, Free Malaysia Today (FMT) melaporkan, Selasa (22/11).

Dalam suatu program, Kairos Dialogue Network baru-baru ini mengadakan sesi dialog dengan ulama Muslim Wan Ji Wan Hussin.

Direktur Kairos, Eugene Yap, mengatakan diskusi berpusat pada perbedaan interpretasi (penafsiran) dalam Islam tentang hudud dan hukuman mati, yang kedua hal itu ingin diterapkan Partai Islam Se-Malaysia (PAS) di Negara Bagian Kelantan.

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

“Misalnya, hukuman untuk pencurian. Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukuman bagi pencuri adalah potong tangan ketika beberapa syarat terpenuhi. Tapi Wan Ji menjelaskan pandangan yang berbeda dari para ulama, ” kata Yap kepada FMT seperti dikutip MINA.

“Dialog ini sangat mencerahkan untuk mempelajari dan memahami berbagai penafsiran dari syariah, bukan hanya satu. Interpretasi berasal dari berbagai sumber dan dari ulama selama ratusan tahun sejarah Islam,” ujarnya.

Mei lalu, Presiden PAS Abdul Hadi Awang mengajukan rancangn undang-undang privat untuk mengubah Undang-Undang Pengadilan Syariah (Criminal Jurisdiction) 1965, yang memperbolehkan pengadilan syariah menjatuhkan hukuman lebih berat kecuali hukuman mati.

Langkah ini sebagian besar dilihat sebagai langkah pertama dari tujuan partai dalam memperkenalkan hudud di Kelantan.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris

Yap mengatakan interpretasi PAS tentang hukum Islam hanya satu dari banyak interpretasi dalam Islam. Ia juga mengakui pihaknya juga akan melakukan pertemuan serupa dengan PAS untuk mendapatkan perspektif tentang Syariah.

Para pemimpin PAS sebelumnya melakukan dialog dengan masyarakat non-Muslim. Salah satunya pada September lalu yang berakhir dengan pernyataan Federation of Hokkien Association yang mengatakan tidak puas dengan penjelasan para pemimpin PAS.

Pertemuan Kairos pada 16 November dengan Wan Ji juga dihadiri oleh Uskup Agung Kuala Lumpur, Julian Leow.

Wan Ji mengatakan dialog bisa membantu mengatasi prasangka antara Muslim dan non-Muslim di Malaysia.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

“Saya mengomentari tentang Islam dan penafsirannya, dan juga tentang syariah. Sebagai contoh, Kelantan Syariah Criminal Enactment diamandemen dua kali, pada 1993 dan 2015, dan merupakan penafsiran ulama PAS,” ujar mantan anggota Dewan Ulama PAS Selangor itu.

Wan Ji, yang sekarang memimpin biro agama PKR Youth, mengaku senang dengan respons yang diberikan Kairos.

“Mereka juga merespons dengan baik atas saran saya untuk menjadwalkan kunjungan ke tempat-tempat ibadah, dengan Muslim dan non-Muslim saling mengunjungi tempat ibadah. Agenda kami adalah untuk menghilangkan prasangka di antara kita,” ujarnya. (P022/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

 

Sumber-sumber:

http://freemalaysiatoday.com/category/nation/2016/11/22/christians-muslims-meet-to-talk-about-shariah/

Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat