London, MINA – Sahabat Al Aqsa dan sejumlah organisasi Muslim di Inggris telah mengeluarkan petisi yang menuntut penjelasan dari pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, karena mundur dari acara buka puasa bersama virtual yang diselenggarakan oleh the Ramadan Tent Project.
Petisi tersebut mengatakan pemimpin Partai Buruh itu memiliki standar ganda setelah sebelumnya setuju untuk perpartisipasi, tapi menarik diri setelah Dewan Deputi (BoD), kelompok lobi pro-Israel yang berafiliasi dengan Kongres Yahudi Dunia (WJC), memperingatkannya tentang dukungan penyelenggara acara untuk memboikot kurma Israel yang diproduksi di wilayah pendudukan, MEMO melaporkan, Ahad (25/4).
Menurut mereka, karena permukiman Israel dinyatakan ilegal menurut hukum internasional, pemboikotan barang-barang mereka secara luas diakui sebagai bentuk aktivisme yang sah.
Jajak pendapat YouGov baru-baru ini menunjukkan bahwa 61 persen anggota Partai Buruh mendukung gerakan BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi) melawan Israel, sementara hanya 8 persen yang menentang.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Pendiri dan CEO Yayasan Cordoba, Dr Anas Altikriti, menyesalkan tindakan pemimpin Partai Buruh yang mengatakan “daripada menegakkan hukum internasional dan mendukung pendirian dua pertiga dari anggota partainya sendiri,” Starmer memilih untuk mundur dari acara Iftar.
Di pihak mereka, penandatangan petisi lebih lanjut menuduh Starmer merendahkan Muslim dan siapa pun yang mencari keadilan dan ganti rugi bagi rakyat Palestina.
Mereka mencatat bahwa dengan “menjelekkan BDS,” pemimpin Partai Buruh “mengirimkan sinyal yang jelas tentang dukungan tanpa syaratnya untuk Israel.” (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza