London, 25 Rabiul Akhir 1428/24 Maret 2017 (MINA) – Warga Muslim London menggalang dana untuk membantu sejumlah korban serangan teror di luar gedung parlemen Inggris dan keluarga korban.
Seperti dilansir Metro.co.uk, ketika kampanye dimulai, Rabu (22/3) waktu setempat, donasi langsung terkumpl 3.000 pound sterling (Rp16 juta). Pada Kamis siang, dana yang terhimpun mencapai 15.000 pound sterling (Rp249 juta).
Mudassar Ahmed, inisiator kampanye ini, megatakan hasil sumbangan akan disalurkan langsung kepada para korban serangan London, yang menewaskan lima orang dan melukai 40 lebih lainnya.
Ahmed, yang juga saksi langsung dalam insiden teror tersebut, tengah berada di dalam gedung parlemen untuk mengikuti sebuah pertemuan.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
“Kami melihat keluar jendela dan ada adegan pembantaian di bawah,” ungkap Ahmed kepada The Huffington Post, Kamis (24/3) waktu setempat.
Ketika Ahmed sampai di rumah malam itu, ia menghubungi teman-teman dan para rekan Muslim di London untuk membahas cara mereka bisa membantu para korban.
“Kami merasa ini penting – terutama ketika orang mencoba untuk memecah belah kita – karena orang bisa menyaksikan kita semua bekerja untuk kemajuan London,” ujarnya.
Setelah berembug, Ahmed meluncurkan kampanye bertajuk “Muslim Unite for London” bersama dengan rekannya Akeela Ahmed, Hassan Hoque, Mohammed Marikar, dan dua Anggota Muslim Parlemen Inggris, Naz Shah dan Yasmin Qureshi.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
“Meskipun jumlah uang ini tidak akan membawa kembali nyawa yang hilang atau menghilangkan rasa sakit korban dan keluarga mereka, kami berharap yang kami lakukan ini bisa mengurangi beban mereka,” kata penyelenggara kampanye penggalangan dana dalam sebuah pernyataan.
Mereka menambahkan, meskipun inisiatif dipelopori oleh Muslim, orang dari komunitas agama lain dan yang berlatar belakang sekuler juga ikut menyumbang.
Nama-nama korban yang tewas yang telah diungkap ke publik adalah Kurt Cochran (54) asal Bountiful, Utah, Aysha Frade (seorang guru 43 tahun), dan seorang polisi Constable, Keith Palmer (48). Sementara korban keempat diumumkan Kamis sore.
Sementara pelaku penyerangan, pria kelahiran Inggris Khalid Masood, ditembak mati oleh polisi ketika ia berusaha untuk memasuki gedung parlemen.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun sebelumnya pihak berwenang mengatakan pada Kamis bahwa mereka percaya Masood terinspirasi oleh terorisme di luar negeri tapi bertindak sendirian.(T/R11/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan