Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslim New York Siap Hadapi Pemilu Presiden 8 November Mendatang

Septia Eka Putri - Kamis, 3 November 2016 - 17:40 WIB

Kamis, 3 November 2016 - 17:40 WIB

495 Views ㅤ

Foto: MINA
Jakarta, 3 Shafar 1438/ 3 November 2016 (MINA) – Imam Masjid Al-Hikmah New York, Amerika Serikat (AS), Dr. Shamsi Ali mengatakan hampir 50% muslim di New York sudah siap hadapi pemilihan umum (pemilu) presiden pada tanggal 8 November mendatang.
“Saya kira orang Islam sudah siap memilih, lebih 50% penduduk kota New York siap untuk memilih, dan saya yakin hampir 100% semua orang memilih Hillary Clinton, sering saya bercanda kepada orang Islam, hanya orang yang lagi kurang waras yang memilih Donald Trump. Jadi saya optimis Hillary Clinton akan menang, dan ini merupakan sejarah bagi Amerika,” kata Imam Shamsi Ali usai mengisi acara dalam World Peace Forum ke-6 di Jakarta, Kamis (3/11).

Bagi kebanyakan warga Muslim di AS, pidato-pidato yang disampaikan oleh elit dan kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, soal pelarangan imigran Muslim dan pengawasan terhadap masjid telah cukup mengganggu. Berbagai komentar atau sentimen anti-Islam pula yang mendorong Muslim di negara itu untuk teribat dalam proses politik.

Direktur Urusan Pemerintah untuk Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR), Robert McCaw mengakui, partsipasi Muslim dalam pemilu-pemilu sebelumnya sangat kecil. Namun tren itu kini telah berubah dan semakin banyak Muslim yang aktif dalam proses atau kegiatan politik.

Kandidat calon presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Rodham Clinton, telah menyerang saingannya, Donald Trump, dengan menyebutnya “perekrut terbaik” kelompok Islamic State (ISIS/Daesh). Pada debat calon Demokrat di New Hampshire pada Sabtu (19/12), Clinton mengatakan, ISIS menggunakan video miliuner dari Partai Republik itu sebagai alat rekrutmen.

“Dia menjadi ‘perekrut terbaik ISIS’. Mereka akan menunjukkan seorang Donald Trump menghina Islam dan Muslim untuk merekrut jihadis yang lebih radikal,” kata Clinton. Al Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). (L/P007/P008/R01)

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Kolom
Kolom
Eropa