Virginia, 4 Dzulqa’dah 1437/7 Agustus 2016 (MINA) – Najaf Khan, seorang Muslimah asisten dokter gigi di Amerika Serikat berhenti bekerja, karena alasan hijab, setelah pemilik Fair Oaks Dental Care, Dr Chuck Joo yang berlokasi di Virginia, AS marah, ketika ia tahu bahwa karyawatinya tersebut memakai hijab ketika bekerja.
Pada awalnya ketika sesi wawancara pendaftaran untuk bekerja di sana, ia tidak memakai hijab namun tiga hari kemudian ia memakainya. Khan mengatakan kepada NBC Washington alasannya karena hijab adalah bagian dari Islam dan tidak bisa lepas maka ia pakai saat bekerja.
Sontak pemilik klinik gigi tersebut marah besar, lalu memecatnya dan beralasan bahwa ia ingin menjaga lingkungan yang netral. “Saya benar-benar marah. Hari itu terjadi, saya sangat terpukul,” ujar Dr Chuck Joo kepada NBC seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Ahad (7/8).
Dr Joo beranggapan bahwa hijab bisa menggangu pasiennya, dan menunjukkan identitas agama tidak diperbolehkan di klinik miliknya. Ia membandingkan hijab dengan topi, dan ia menginginkan asistennya itu menggunakan topi.
Baca Juga: Ketua MaeCI Sosialisasikan Pembangunan RSIA di Taklim Muslimat Jabodetabek
Namun pada akhirnya Dr Joo memberikan asistennya itu dua pilihan, melepas hijab dan lanjut bekerja, atau keluar dari klinik tersebut. “Soal agama saya tidak ada kompromi, dia membukakan pintu untukku dan aku berjalan keluar,” ujar Najaf Khan dalam keterangan yang dipublikasikan dan dikutip ibtimes.
Menanggapi kasus tersebut, Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) mengatakan, “Tidak ada karyawan harus berhenti bekerja karena agama atau kepercayaannya. Kami meminta Fair Oaks Dental Care untuk mengembalikan karyawati Muslim.”
Tapi niat Najaf Khan sudah bulat, ia tidak ingin lagi bekerja di tempat itu. (T/M09/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C ke-5 Tiba di Tanah Air Usai Dua Bulan Bertugas di Jalur Gaza