Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUSLIMAH AMERIKA DIDUGA DIDISKRIMINASI SELAMA PENERBANGAN

Rudi Hendrik - Ahad, 31 Mei 2015 - 09:14 WIB

Ahad, 31 Mei 2015 - 09:14 WIB

627 Views

Direktur Ikatan Antar-agama dan Asosiasi Pendeta di Northwestern University, Tehera Ahmad. (Foto: dok. ReligionNews.com)
Direktur Ikatan Antar-agama dan Asosiasi Pendeta di Northwestern University, <a href=

Tehera Ahmad. (Foto: dok. ReligionNews.com)" width="300" height="261" /> Direktur Ikatan Antar-agama dan Asosiasi Pendeta di Northwestern University, Tehera Ahmad. (Foto: dok. ReligionNews.com)

Washington, 13 Sya’ban 1436/31 Mei 2015 (MINA) – Seorang wanita Muslim Amerika yang berada di daftar Presiden Barack Obama sebagai “pemimpin perempuan Muslim” di negara itu, mengaku didiskriminasikan pada Jumat (29/5), setelah pramugari diduga menolak memberinya kaleng soda.

“Saya duduk di penerbangan United Airlines di udara 30.000 kaki dan saya menangis atas penghinaan dan diskriminasi,” kata Direktur Ikatan Antar-agama dan Asosiasi Pendeta di Northwestern University, Tehera Ahmad, di Facebook.

Menurut postingannya, pramugari diduga menolak memberinya kaleng Diet Coke yang belum dibuka, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

“Kami tidak diizinkan memberikan kaleng yang belum dibuka kepada orang-orang, karena mereka dapat menggunakannya sebagai senjata di pesawat,” tulis Tehera mengutip perkataan pramugari terhadapnya.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Tahera menulis, padahal petugas memberi kaleng bir yang belum dibuka kepada pria yang duduk di sampingnya.

“Jadi saya mengatakan kepadanya, dia jelas diskriminasi terhadap saya karena dia memberi pria di sebelah saya sebuah kaleng bir belum dibuka. Dia melihat kalengnya, cepat meraihnya dan membukanya dan berkata, ‘itu agar Anda tidak menggunakannya sebagai senjata’, ” tulisnya.

Terkejut pada perilaku pramugari, Tehera meminta penumpang di sekitarnya bahwa mereka menyaksikan perilaku diskriminatif itu, tapi seorang pria penumpang lain yang melihat hal itu justeru mengecamnya.

“Dia kemudian menengok dari tempat duduknya, menatap lurus kepada saya dan berkata, ‘ya Anda tahu Anda akan menggunakannya sebagai senjata’,” tulis Tehera mengutip perkataan penumpang itu.

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Terkait peristiwa itu, United Airlines mengeluarkan pernyataan pada Sabtu sore (30/5), menyusul munculnya kampanye pemboikotan terhadap perusahaan.

“Kami mengulurkan tangan langsung kepada Ibu (Tehera) Ahmad untuk mendapatkan penjelasan yang lebih baik dari apa yang terjadi selama penerbangan,” kata pernyataan itu. “Kami juga membahas kasus Ibu Ahmad dan menjelaskan kepada Shuttle America, mitra regional kami yang beroperasi di penerbangan.” (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Palestina
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional