Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslimat Jabodetabek Bahas Peran Muslimah dalam Perjuangan Pembebasan Masjidil Aqsa dan Palestina

Farah Salsabila Editor : Rudi Hendrik - Senin, 29 September 2025 - 23:33 WIB

Senin, 29 September 2025 - 23:33 WIB

40 Views ㅤ

Ustazah Maghfiroh, M.Ag saat menyampaikan materi. (Gambar: Fauzi)

Jakarta, MINA – Peran muslimah dalam perjuangan pembebasan Masjidil Aqsa dan Palestina menjadi sorotan dalam kegiatan Ta’lim Muslimat bertema “Membangun Generasi Pembebas Masjidil Aqsa & Palestina dari Rumah”.

Acara ini digelar oleh Koordinator Muslimat Wilayah di bawah Yayasan Masyarakat Ta’awun Indonesia (MATAIN) di Masjid At-Taqwa, Cibubur, Ahad (28/9), dan diikuti hampir 1.000 peserta dari berbagai daerah Jabodetabek.

Kegiatan menghadirkan tiga narasumber: Ustazah Siti Wulandari, S.Pd.I, Ustazah Mimim Hamimah, S.Pd, dan Ustazah Maghfiroh, M.Ag.

Ustazah Siti Wulandari menekankan pentingnya visi perjuangan sejak sebelum menikah. Ia mencontohkan kisah Najmudin Ayyub dan Sit Khatun yang menikah karena memiliki misi bersama membebaskan Al-Aqsa.

Baca Juga: Din Syamsuddin dan Tan Sri Lee Kim Yew Padukan Nilai Islam dan Tionghoa dalam World Peace Forum ke 9

“Para muslimah, carilah pasangan yang memiliki visi pembebasan Masjidil Aqsa,” ujarnya. Ia juga mengingatkan agar ibu hamil meniatkan anaknya kelak menjadi generasi pembebas, sebagaimana doa Hannah, ibunda Maryam.

Sementara itu, Ustazah Mimim Hamimah menegaskan bahwa perjuangan membebaskan Al-Aqsa dimulai dari kesadaran muslimah sebagai mujahidah.

“Ibu adalah pendidik pertama bagi anaknya. Karena itu, seorang ibu harus cerdas dan mampu menanamkan literasi sejak dini,” jelasnya.

Menurutnya, selain mendidik anak, muslimah juga berperan sebagai penggerak dakwah di masyarakat dengan pendekatan yang sesuai.

Baca Juga: Maqdisy Heroes Long March, Tumbuhkan Literasi Baitul Maqdis Sejak Dini

“Perjuangan ini bukan hanya tugas kaum lelaki, melainkan tanggung jawab seluruh umat Islam,” tegasnya.

Dalam sesinya, ia turut menghadirkan keluarga Fathurrahman, aktivis muda asal Indonesia yang tengah mengikuti misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla. Kehadirannya disebut sebagai bukti lahirnya generasi pejuang dari pendidikan keluarga dan komunitas yang baik.

Ustazah Maghfiroh menambahkan, keluarga sakinah mawaddah warahmah adalah fondasi penting dalam membangun generasi cinta Al-Aqsa. Ia menyoroti masalah minimnya literasi di kalangan kaum muslimah dan distorsi sejarah oleh Zionis menjadi tantangan dalam perjuangan.

Ia juga menambahkan fenomena-fenomena pada keluarga modern, seperti KDRT, perselingkuhan, perceraian, pornografi, hingga gaya hidup individualistis, serta jauh dari ketaatan kepada Allah harus diselesaikan terlebih dahulu.

Baca Juga: Presiden Prabowo Lantik Arif Satria sebagai Kepala BRIN

“Kalau kita mau berjihad, PR di rumah harus selesai dulu,” tegasnya.

Menutup acara, Pembina Yayasan MATAIN, Nuruddin, berpesan agar para orangtua meneladani peran ibunda tokoh-tokoh besar Islam.

“Kita harus mempersiapkan anak-anak menjadi generasi bertaqwa, sebagaimana Muhammad Al-Fatih dan Shalahuddin Al-Ayyubi. Waspadai pergaulan yang menjerumuskan, agar mereka tumbuh sebagai pembebas Al-Aqsa,” ujarnya.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dubes Negara Sahabat Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral dengan Indonesia

Rekomendasi untuk Anda