Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Narendra Modi Sedang Tinjau Inisiatif Baru Anti-Korupsi

Rudi Hendrik - Sabtu, 17 Desember 2016 - 09:28 WIB

Sabtu, 17 Desember 2016 - 09:28 WIB

810 Views

Perdana Menteri Narendra Modi rapat bersama Wakil Presiden Rahul Gandhi dan Kongres di New Delhi, Jumat (16/12). (Foto: AFP)

Perdana Menteri Narendra Modi rapat bersama Wakil Presiden Rahul Gandhi dan Kongres di New Delhi, Jumat (16/12). (Foto: AFP)

 

New Delhi, 17 Rabi’ul Awwal 1438/17 Desember 2016 (MINA) – Perdana Menteri Narendra Modi pada Jumat (16/12) mengisyaratkan bahwa pemerintah sedang meninjau inisiatif-inisiatif baru anti-korupsi.

Dalam pertemuan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang memimpin parlemen, Modi menegaskan bahwa inisiatif pergantian pecahan uang baru adalah bagian dari rencana yang lebih besar untuk memerangi korupsi. Demikian Live Mint memberitakan yang dikutip MINA.

Menurutnya, sistem ekonomi yang dihasilkan dari kebijakan itu adalah menyediakan tingkat lapangan “bermain” dan memungkinkan Aliansi Nasional Demokratik yang dipimpin BJP bisa memberdayakan masyarakat miskin serta menampung aspirasi mereka.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

“Keputusan nota Rs500 dan Rs1.000 merupakan langkah kunci dalam perang (melawan korupsi dan uang gelap) dan bukan tujuan akhir. Jika kita ingin menghentikan eksploitasi kelas menengah dan memerangi kemiskinan, kita harus mengambil langkah-langkah yang kuat,” kata Modi dalam pidatonya.

Beberapa pekan lalu sebagai salah satu langkah dalam upaya memerangi korupsi dan beredarnya uang gelap, secara mengejutkan dalam waktu semalam Modi memutuskan mengumumkan tidak berlakunya lagi mata uang repee Rs500 dan Rs1.000, kemudian menggantinya dengan cetakan baru.

Pada kesempatan pidatonya, Modi berargumen kuat membela ekonomi digital. Meskipun ia mengakui ada sebagian orang yang tidak memiliki akses ke mode digital, tapi menurutnya orang-orang itu harus dibawa di atas kapal yang sama.

“Saya membayangkan hari ketika pedagang kecil bisa mendapatkan pinjaman dalam maksimal hanya enam menit. Semua catatan (digital) akan siap dan tidak ada waktu yang akan terbuang,” katanya. (T/P001/P2)

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Asia
Asia
Dunia Islam
Dunia Islam