Nasehat Pernikahan Indonesia-Palestina (Oleh: Imaam Yakhsyallah Mansur)

TAQWA SEBAGAI FONDASI RUMAH TANGGA

Kepada:

Zulfa Salsabila Alfarobi, SH ()

&

Mohammed Y.M. Almassri ()

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. (٣: ١٠٢) يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (٤: ١) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا دُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَللَّهُمَّ عَظِيمًا (٣٣: ٧٠-٧١) (رواه أصحاب السنن واللفظ لإبن ماجه)

Mempelai berdua, hadirin dan hadirat yang berbahagia. Mukadimah yang kami bacakan di atas adalah yang diajarkan oleh Rasulullah  kepada Abdullah bin Mas’ud , yang diriwayatkan oleh Ashab As-Sunan dengan lafadz Ibnu Majah.

Pada Khutbah Nikah tersebut Rasulullah  membacakan empat ayat Al-Qur’an dari surat yang berbeda yaitu Surat Ali Imran [3], 102; Surat An-Nisaa [4], 1; dan Surat Al-Ahzab [33], 70-71; yang semuanya mengandung anjuran taqwa.

Taqwa sebagaimana pengertian umum yang telah kita ketahui yaitu melaksanakan perintah-perintah Allah  dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa taqwa merupakan fondasi utama dalam rumah tangga. Inilah yang difahami oleh cucu Rasulullah Hasan bin Ali .

Menurut Al Ghazali ada seorang laki-laki datang kepada Hasan bin Ali  dan berkata, “Anak perempuan saya dipinang oleh banyak orang, kepada siapakah harus saya berikan?” Hasan menjawab, “Nikahkanlah putrimu dengan orang yang bertaqwa kepada Allah. Karena kalau dia menyenangi putrimu maka dia akan menghormatinya dan kalau dia sedang dalam kondisi tidak senang, dia tidak akan mendzaliminya.”

Demikianlah pentingnya taqwa bagi kehidupan berumah tangga. Bagaimana sikap orang bertaqwa itu? Mari kita renungkan rangkaian ayat yang dibaca oleh Rasulullah  di atas.

Mempelai berdua, hadirin dan hadirat yang berbahagia.

Pada ayat yang pertama (Q.S. Ali Imran [3], 102), Rasulullah  mengingatkan kepada kita semua, khususnya mempelai berdua untuk bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa. Rasulullah menjelaskan bahwa taqwa dengan sebenar-benarnya adalah, “Mentaati Allah dan tidak memaksiati-Nya, mensyukuri-Nya dan tidak mengkufuri-Nya, selalu mengingat-Nya dan tidak melupakan-Nya.” (H.R. Ibnu Mardawaih)

Oleh karena itu Anakku Mohammed dan Anakku Salsabila, taatilah Allah , jangan kau memaksiati-Nya, syukurilah semua nikmat Allah  walau sekecil apapun adanya, jangan kau ingkari dan ingatlah selalu kepada Allah  jangan kau melupakan-Nya, insya Allah rumah tanggamu akan berbahagia.

Menurut Ibnu Abbas , “Taqwa dengan sebenar-benarnya” adalah berjihad di jalan Allah  secara maksimal dan tidak takut terhadap celaan manusia dalam menegakkan kalimat Allah  serta berani bersikap jujur walau terhadap diri sendiri dan keluarga sendiri.

Oleh karena itu jadikanlah rumah tanggamu tempat penyemaian benih-benih mujahid yang tidak takut terhadap celaan manusia dalam menegakkan kalimat Allah dan berani bersikap jujur walau terhadap diri sendiri dan keluarga, sebagaimana hal ini diterapkan oleh orang tua anda terhadap anda selama ini. Apabila nilai-nilai ini dapat anda pelihara maka orang tua anda akan mantap melepaskan bahtera rumah tangga anda ke tengah lautan hidup yang luas tidak bertepi dan dalam tidak terduga ini.

Mempelai berdua, hadirin dan hadirat yang berbahagia.

Selanjutnya pada ayat kedua (Q.S. An-Nisaa [4]: 1), setelah mengingatkan tentang pentingnya taqwa, Rasulullah mengingatkan bahwa semua manusia di bagian bumi manapun mereka berada adalah satu belaka. Tuhan mereka satu, yaitu Allah  dan berasal dari nenek moyang yang satu, yaitu Adam  dan dari Adam ini diciptakan pasangannya yaitu Hawa. Dari Adam  dan Hawa kemudian Allah memperkembangkan laki-laki dan perempuan yang banyak.

Dengan demikian laki-laki dan perempuan pada dasarnya adalah satu. Sama-sama menginginkan yang baik dan tidak menyenangi yang buruk. Sama-sama menyenangi yang indah dan membenci yang jelek. Sama-sama menginginkan ketenteraman bukan kegaduhan. Karena laki-laki dan perempuan itu pada dasarnya satu, hendaknya suami memperlakukan istri seperti memperlakukan diri sendiri begitu juga sebaliknya. Maka ketika Rasulullah ditanya tentang kewajiban suami terhadap istrinya, beliau menjawab:

تُطْعِمُهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوْهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ وَلَا تَضْرِبِ الْوَجْهَ وَلَا تُقَبِّحْ وَلَا تَهْجُرْ إِلَّا فِى الْبَيْتِ. (رواه أبو داود)

“Engkau beri makan dia ketika engkau makan, engkau beri pakaian dia ketika engkau berpakaian, jangan engkau pukul mukanya, jangan kau jelek-jelekkan dan jangan engkau diamkan kecuali di dalam rumah.” (H.R. Abu Dawud)

Sedang ketika menjelaskan ciri-ciri istri yang baik, beliau bersabda:

خَيْرُ النِّسَاءِ إِمْرَأَةٌ إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِى نَفْسِهَا وَمَالِكَ (رواه إبن جرير)

“Istri yang baik adalah perempuan yang menyenangkan ketika engkau melihatnya, yang taat ketika engkau memerintahkannya dan apabila engkau tidak di sampingnya dia memelihara harga dirinya dan hartamu.” (H.R. Ibnu Jarir)

Mudah-mudahan anda berdua dapat menjadi suami istri seperti yang digambarkan oleh Rasulullah  tersebut.

Mempelai berdua, hadirin dan hadirat yang berbahagia.

Pada ayat yang selanjutnya (Q.S. Al-Ahzab [33]: 70), Rasulullah  mengingatkan bahwa di antara sikap hidup orang bertaqwa adalah selalu berkata benar, sebagaimana firman Allah :

وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

“Dan katakanlah dengan perkataan yang benar.”

Dalam kata yang benar itu terkandung kata yang tepat, tidak berbelit-belit, tidak berbeda antara ucapan dengan hati nurani. Apabila kata yang dikeluarkan dari mulut sesuai dengan apa yang tersimpan dalam hati, tidaklah akan timbul kata yang menyakitkan hati.

Perkataan yang benar, tepat dan jujur di samping tidak akan menyakitkan hati juga merupakan kekayaan pribadi yang tidak ternilai harganya. Rasulullah  bersabda:

أَرْبَعٌ إِذَا كُنَّ فِيْكَ فَلَا عَلَيْكَ مَا فَاتَكَ مِنَ الدُّنْيَا حِفْظُ أَمَانَةٍ وَصِدْقُ حَدِيْثٍ وَحُسْنُ خَلِيقَةٍ وَعِفَّةٌ فِي طُعْمَةٍ (رواه أحمد)

“Empat perkara yang jika engkau miliki, kayalah engkau walaupun banyak kemegahan dunia yang tidak engkau capai: 1). Memelihara amanat, 2). Berbicara jujur, 3). Perangai yang baik, 4). Mengendali-kan selera makan.” (H.R. Ahmad)

Oleh karena itu Anakku Mohammed Y.M. Almassri, berbicaralah yang jujur, benar, dan tepat kepada istrimu, Zulfa Salsabila Alfarobi. Begitu juga Anakku Zulfa Salsabila Alfarobi, berbicaralah yang jujur, benar dan tepat kepada suamimu nanti.

Mempelai berdua, hadirin dan hadirat yang berbahagia.

Pada ayat terakhir (Q.S. Al-Ahzab [33]: 71), Allah  menjelaskan faedah berbicara benar.

  1. Allah akan memperbaiki amal kita (يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ)

Dengan memilih kata yang benar, tepat dan jujur, akan besar pengaruhnya kepada perbuatan yang kita pilih dalam hidup. Benar perkataan akan menyebabkan benar perbuatan dan perbuatan yang benar akan menyebabkan perkataan yang benar.

  1. Allah mengampuni dosa kita (وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ)

Susunan dalam ayat ini menunjukkan bahwa memilih kata yang benar dan tepat serta jelas merupakan latihan menuju hidup yang jujur dan lurus. Memang hal ini membutuhkan latihan keras terutama kepada diri sendiri. Namun kalau sudah terlatih, amalan-amalan akan bertambah baik mutunya dari pada yang dahulu sehingga dosa-dosa akibat kesalahan amal yang terdahulu akan dihapus oleh Allah , sebagimana firman-Nya:

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ (هود [١١]: ١١٤)

“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu akan menghapus (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (Q.S. Hud [11]: 114)

Akhirnya ayat ini ditutup dengan janji Allah  bahwa “Barangsiapa mentaati Allah maka dia akan memperoleh kemenangan yang besar.”

Inilah kunci kebahagiaan hidup, khususnya dalam kehidupan berumah tangga. Oleh karena itu apabila anda berdua ingin beruntung dan berbahagia dalam berumah tangga, taatlah kepada Allah  dan Rasul-Nya. Laksanakan perintah Allah  dan Rasul-Nya dengan ikhlas tanpa terpaksa maka rumah tanggamu pasti akan berbahagia.

 

أَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

DOA PERNIKAHAN

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ.

Yaa Rahmaan Yaa Rahiim

Berkahilah anak-anak kami dalam segala kebaikan dan persatukan mereka berdua dalam kebaikan.

Yaa Rahmaan Yaa Rahiim

Karuniakan kepada mereka berdua kasih sayang dan ketulusan sebagai suami, kelembutan dan ketaatan sebagai isteri. Himpunkan mereka berdua dalam rumah tangga yang terbaik, penuh kasih sayang dan kebahagiaan. Curahkan kepada mereka rizki yang halal dan jauhkan mereka dari rizki yang haram karena Engkau mencintai segala yang halal dan membenci segala yang haram.

Yaa Rahmaan Yaa Rahiim

Anugerahkan kepada mereka berdua, anak yang bertakwa dan cerdas, memahami Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Mu, tidak ada kelebihan dan kekurangan dalam fisiknya dan jadikan kesudahannya dalam kebaikan.

Yaa Rahmaan Yaa Rahiim

Karuniakan kebaikan bagi mereka dalam beragama yang merupakan kunci kehormatan bagi mereka. Karuniakan kebaikan bagi mereka di dunia yang merupakan tempat mereka menjalani kehidupan. Karuniakan kebaikan akhirat bagi mereka yang merupakan tempat mereka kembali. Jadikan kehidupan mereka senantiasa lebih baik. Jadikan kematian sebagai kebebasan mereka dari segala keburukan.

Yaa Rahmaan Yaa Rahiim

Anugerahkan kepada anak-anak kami ini, kehidupan yang lapang, kematian yang wajar dan tempat kembali yang tidak menyedihkan dan terhindar dari prahara dan bencana.

Yaa Rahmaan Yaa Rahiim

Kami bermohon untuk mereka kepada Mu permintaan terbaik, doa terbaik, kesuksesan terbaik, ilmu terbaik, amal terbaik, pahala terbaik, kehidupan terbaik, kematian terbaik. Kuatkan jiwa mereka, beratkan timbangan kebaikan mereka, mudahkan mereka merealisasikan keimanan. Tinggikan derajat mereka, jadikan mereka orang yang selalu memelihara shalat, sempurnakan segala kekurangan mereka dan tempatkan mereka di surga Mu yang tertinggi.

Yaa Rahmaan Yaa Rahiim

Jadikan umur mereka yang terbaik di penghujungnya, jadikan amal mereka yang terbaik di penutupnya, jadikan hari-hari terbaik mereka saat bertemu dengan Mu saat kematian menjemput mereka.

Yaa Rahmaan Yaa Rahiim

Hamba mohon untuk mereka karunia yang wajib Engkau berikan, ampunan yang harus Engkau karuniakan, keselamatan dari segala dosa, keuntungan dari setiap kebajikan, kemenangan mendapat surga dan keselamatan dari api neraka.

Yaa Rahmaan Yaa Rahiim

Karuniakan kebaikan kepada anak-anak kami ini dalam segala urusan, berikan jalan keluar dari segala kesulitan dan kesabaran dalam menghadapi segala cobaan sehingga biduk rumah tangga mereka tetap istiqomah dalam menggapai ridha-Mu.

Yaa Rahmaan Yaa Rahiim

Jadikanlah mereka dan keturunannya generasi yang mampu mewarisi dan meneruskan perjuangan kami dalam mempersatukan ummat dalam Al-Jama’ah yang mampu menyebarkan rahmat bagi semesta alam.

Yaa Rahmaan Yaa Rahiim

Anugerahkan kepada mereka rasa takut yang membatasi mereka melakukan maksiat dan jangan Engkau jadikan mushibah mereka dalam urusan agama mereka. Janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar mereka dan puncak dari ilmu mereka dan janganlah Engkau jadikan penguasa mereka orang yang tidak mengasihi mereka.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صَغِيْرًا. اَللَّهُمَّ لَا تَدَعْ فِى مَجْلِسِنَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمًا إِلَّا فَرَجْتَهُ وَلَا دَيْنًا إِلَّا قَضَيْتَهُ وَلَا حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Do’a Untuk Isteri Setelah Akad Nikah

Rasulullah  bersabda: “Bila salah seorang di antara kalian menikahi seorang wanita atau membeli seorang budak, hendaklah ia memegang ubun-ubun istri atau budak tersebut seraya menyebut nama Allah Azza Wa Jalla dan berdo’a memintakan berkah untuknya. Hendaklah ia mengucapkan:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ (رواه البخارى)

“Ya Allah aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang Engkau ciptakan padanya dan aku berlindung kepada-Mu dari pada keburukannya dan keburukan yang Engkau ciptakan pada dirinya.” (H.R. Al Bukhari) (P2/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.