Nasyiatul Aisyiah : Jangan Ketakukan Berlebihan Terhadap Islam

Jakarta, MINA ­– Maraknya isu pasca terjadinya bom di Surabaya membuat kalangan pemerintah dan masyarakat menjadi sangat bersiaga. Namun dalam hal ini, Ketua Umum PP ,  meminta untuk tidak phobia (ketakutan berlebihan) terhadap Islam.

“Kami mengajak seluruh elemen jangan terlalu berlebihan dan juga jangan ketakutan berlebihan, serta jangan phobia dengan kasus ini. Ingat kita punya hak asasi untuk tetap menjalankan agama sesuai dengan yang dianutnya,” katanya di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (16/5).

Hal itu sampaikan setelah melihat banyaknya kecurigaan dari aparat keamanan dan masyarakat yang menganggu ketenangan dan kenyamanan bagi masyarakat Muslim. Baru-baru ini seorang wanita Muslim bercadar yang diturunkan dari transpotasi umum dan seorang santri handak menuntut ilmu dengan membawa kardus dan tas ransel yang isinya pakaian, namun diminta untuk dibongkar karena dicurigai sebagai teroris.

“Ketika ada perempuan yang bercadar sedang naik kendaraan umum lalu kemudian diturunkan secara paksa, itu sudah melanggar hak asasinya untuk menaiki transportasi. Kemudian anak-anak yang menggunakan pakaian santri dan sebagainya namun dicurigai, itu sangat berlebihan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, Kenapa berlebihan? Karena teror ini beruntun pasca teror di gereja dalam hitungan hari bisa terjadi diberbagai tempat, jadi masyarakat sudah terspekulasi bahwa ‘saya bisa jadi nanti akan menjadi korban’.

“Nah kalau sudah ada masyarakat yang mengalami hal ini, berarti dalam jiwanya sudah tidak ada ketenangan. Nah ini tugas siapa? Saya rasa tugas pemerintah, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, tokoh agama, tokoh msyarakat untuk menenangkan,” ucapnya.

“Saya mohon pemerintah berikanlah informasi-informasi yang membuat masyarakat tidak takut dan khawatir. Mari kita sebarkan hal-hal yang positif, tenang, damai dan sekali lagi jangan takut, ketika kita takut itu berarti teroris itu betul-betul sudah sukses membuat kita khawatir,” harapnya.

Ia menambahkan, dalam menyikapi masalah ini harus tenang dan waspada. Waspada dalam artian tidak takut namun tetap berhati-hati.

“Namun berhati-hati, tidak lantas setiap orang yang bercadar kita jauhi, jangan. Mereka juga punya hak untuk kemana-mana, mereka juga punya hak untuk menuntut ilmu, mereka punya hak yang lain, jadi saya kira biasa saja,” tambahnya. (L/R10/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0