Nawaz Sharif Mundur sebagai PM Pakistan Akibat Kasus Panama Papers

Perdana Menteri . (Foto: EPA)

Islamabad, MINA – Nawaz Sharif pada Jumat (28/7) mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Pakistan menyusul putusan Mahkamah Agung negara itu yang mendiskualifikasi dia dari jabatannya karena tuduhan korupsi.

“Setelah putusan tersebut, Nawaz Sharif telah melepaskan tanggung jawabnya sebagai perdana menteri,” kata juru bicara Kantor Perdana Menteri Sharif dalam sebuah pernyataan.

“Namun dia memiliki ‘keberatan yang serius’ dengan proses peradilan,” kata sang juru bicara seperti dimuat BBC.

Putusan tersebut datang setelah penyelidikan terhadap kekayaan keluarga Sharif menyusul skandal dokumen Panama Papers yang bocor tahun 2015.

Keluarga Sharif dikaitkan dengan perusahaan diyurisdiksi bebas pajak di luar negeri (offshore company), seperti Panama atau British Virgin Island. Skandal ini berpusat pada gaya hidup mewah dan portofolio properti mewah di Inggris yang dimiliki dinasti Sharif.

Sebelumnya Badan Penyelidik Federal Pakistan meyakini properti mahal tersebut dibeli keluarga Sharif dengan uang hasil tindak pidana pencucian.

Sharif, seorang politikus Partai Liga Muslim  Pakistan, secara konsisten membantah melakukan kesalahan atau korupsi dalam kasus yang dituduhkan.

Kelima hakim mencapai putusan dengan suara bulat di pengadilan Islamabad yang dipadati pengunjung.

Salah satu hakim, Ejaz Afzal Khan, mengatakan Sharif tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota parlemen yang jujur.

“Dia didiskualifikasi sebagai anggota parlemen sehingga dia tidak lagi menjabat perdana menteri,” kata Hakim Ejaz Afzal Khan di ruang sidang yang padat di Islamabad.

Pascaputusan pengadilan dan pengunduran diri Sharif, langkah pengamanan di Ibu Kota Islamabad, ditingkatkan dengan puluhan ribu tentara dan polisi dikerahkan.

Pengadilan telah merekomendasikan kasus antikorupsi terhadap sejumlah individu, termasuk Sharif dan putrinya Maryam Sharif, suami Maryam, Safdar, Menteri Keuangan Ishaq Dar, dan beberapa lainnya.

Putusan Mahkamah Agung menyeret Pakistan ke gejolak politik baru jelang satu tahun pemilihan umum yang sedianya yang akan membuat Sharif menjadi perdana menteri Pakistan pertama yang menyelesaikan masa jabatan lima tahun penuh.

Para pendukung oposisi menyambut antusias. Kalangan anti-Sharif merayakannya dengan berbondong-bondong turun ke jalan sambil meneriakkan slogan-slogan dan membagikan permen.

Sementara di basis kekuatan Sharif di Lahore, ibu kota Provinsi Punjab, demonstrasi sporadis pecah. Para pendukungnya membakar ban di jalan-jalan dan memblokade sejumlah ruas jalan. (T/R11/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)