NEGOSIASI HARUS FOKUSKAN PEMBENTUKAN NEGARA PALESTINA

www.aa.com.tr
www.aa.com.tr

, 7 Dzulhijjah 1435/1 Oktober 2014 (MINA) – Otoritas (PA) mengatakan, setiap melakukan perjanjian dengan Israel harus mencakup pembicaraan pembentukan negara Palestina dengan Al-Quds Timur sebagai ibukotanya.

“Setiap pembicaraan dengan Israel harus mengarah pada pembentukan negara Palestina dan Al-Quds Timur sebagai ibukotanya,” kata juru bicara PA, Nabil Abu Rudeinah. Media Palestina Alray melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Rabu.

“Ini juga termasuk penghentian segera kegiatan pemukiman, mengakhiri pengepungan di Jalur Gaza dan menghentikan kegiatan pemukiman di tempat-tempat suci,” tambahnya.

Berbicara di Majelis Umum PBB pada Senin kemarin, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, ia siap untuk membuat perjanjian bersejarah dengan Palestina.

“Israel siap untuk bekerja dengan mitra Arab untuk memfasilitasi perdamaian Israel dengan Palestina,” kata Netanyahu.

Pembangunan permukiman Israel di Al-Quds Timur dan Tepi Barat dilakukan setelah pembicaraan perdamaian gagal awal tahun ini.

Negosiator Palestina bersikeras, pembangunan permukiman Israel di tanah Arab harus berhenti sebelum perjanjian perdamaian menyeluruh dapat dicapai.

Hukum Internasional memandang Tepi Barat dan Al-Quds Timur sebagai wilayah pendudukan dan menganggap semua pembangunan pemukiman Yahudi di tanah yang tidak sah.

Sekitar 500.000 warga Israel saat ini tinggal di lebih dari seratus lokal pemukiman Yahudi yang dibangun sejak Israel merebut Tepi Barat dan Al-Quds Timur pada 1967.

Palestina menginginkan dua daerah, Tepi Barat dan Jalur Gaza menjadi sebuah negara Palestina merdeka . (T/P006/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0