Al-Quds, MINA – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berencana akan menggunakan jenazah pejuang Palestina sebagai alat tawar untuk menukar dengan sisa-sisa tentara yang diyakini ditahan oleh Hamas di Gaza, Arabnews melaporkan.
Israel meledakkan sebuah terowongan yang membentang dari Jalur Gaza ke wilayah yang diduduki Israel pekan lalu. Kejadian itu menyebabkan setidaknya 12 pejuang menemui ajalnya. Pada Ahad (5/11), Israel mengumumkan memiliki lima jenazah dari mereka, anggota Jihad Islam.
Berbicara pada sebuah upacara di Israel utara pada Senin (6/11), Netanyahu mengindikasikan bahwa Israel akan berusaha menggunakan lima mayat tersebut sebagai bagian dari kesepakatan untuk menukar dua tentara Israel.
“Kami memiliki aturan sederhana, siapapun yang menyerang kita, kita menyerang mereka. Kedua, kami tidak memberikan hadiah gratis,” kata Netanyahu dalam sambutannya. Ia menambahkan, akan membawa anak-anak kami kembali ke rumah. Tidak ada hadiah gratis.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
Sisa-sisa tentara Israel, yang terbunuh dalam perang Gaza 2014, diperkirakan masih berada di wilayah pesisir. Dua warga sipil Israel, yang memiliki kelainan mental juga diyakini telah memasuki Gaza dan ditahan Hamas.
Jihad Islam mengatakan, pihaknya tidak akan ambil bagian dalam kesepakatan pertukaran apapun.
Perundingan tidak langsung menyebabkan kesepakatan pada 2011 yang membuat Israel membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina dengan imbalan tentara Gilad Shalit, yang telah ditahan selama lima tahun dibebaskan. (R06/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan