Tel Aviv, MINA – Otoritas Israel saat ini sedang dalam pembicaraan dengan “sebuah negara Arab” untuk menjadi tuan rumah bagi kunjungan resmi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, media berbahasa Arab Israel Broadcasting Corporation mengumumkan perkembangan itu.
Pengumuman ke publik itu muncul hari Selasa (20/11), beberapa pekan setelah Netanyahu dan pejabat Israel lainnya melakukan perjalanan kontroversial ke Oman, salah satu negara Teluk.
Netanyahu telah mendorong pendekatan publik kepada negara-negara Teluk yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Israel sedang berkomunikasi untuk mengatur kunjungan Netanyahu ke negara Arab lainnya yang tidak memiliki hubungan diplomatik,” kata Broadcasting Corporation, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA, Rabu.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Kepala Dewan Keamanan Nasional (Israel) Meir Ben Shabbat saat ini tinggal diam-diam di negara ini, yang belum disebutkan namanya, untuk mengatur kunjungan,” ungkapnya.
Meskipun tidak menyebutkan nama negaranya, diduga negara itu adalah Uni Emirat Arab (UEA) atau Bahrain.
“Kemarin sore, Netanyahu mengatakan kepada anggota komite urusan luar negeri dan pertahanan parlemen bahwa dia menjadwalkan apa yang dia gambarkan sebagai kejutan tambahan mengenai hubungan dengan beberapa negara Arab,” tambahnya.
Setelah kunjungan Netanyahu ke Oman, para menteri Israel mengunjungi negara itu dan UEA.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Israel saat ini memiliki hubungan diplomatik penuh hanya dengan Mesir dan Yordania, tetapi rencana perjalanan adalah tanda terbaru dari pertumbuhan hubungan regional antara Israel dan negara-negara Arab. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan