Netanyahu: Enam Negara Serius Diskusikan Relokasi Kedutaannya

Perdana Menteri Israel dan Presiden Reuven Rivlin (tengah) bertemu diplomat asing di Istana Presiden di Yerusalem Kamis, 19 April 2018. (Foto: Kobi Gideon / GPO)

Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa setidaknya enam negara “serius” berdiskusi dengan Israel untuk merelokasi kedutaannya ke Yerusalem dari Tel Aviv.

Sejauh ini, barulah Amerika Serikat dan Guatemala yang secara resmi telah mengumumkan pemindahan kedutaan itu.

“Bahwa Israel memiliki ibu kota, bahwa orang-orang Yahudi telah memiliki ibu kota selama 3.000 tahun dan itu disebut Yerusalem, tidak dapat disangkal. Sudah waktunya untuk mengenali fakta itu,” kata Netanyahu di resepsi untuk korps diplomatik di Istana Presiden di Yerusalem, Kamis (19/4), demikian Times of Israel melaporkan.

“Saya telah memutuskan bahwa sepuluh kedutaan pertama yang akan datang ke sini akan mendapatkan perlakuan istimewa,” katanya kepada para diplomat luar negeri negara sahabat. “Kami akan membantu Anda! Kalian semua harus melakukan itu.”

Isu pemindahan kedutaan negara-negara sahabat dipicu oleh pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember lalu. Washington berencana memindahkan kedutaannya pada pertengahan Mei nanti.

Tindakan AS itu menyulut kemarahan dunia internasional, terutama Palestina dan umat Islam dunia, sebab Yerusalem adalah ibu kota abadi dan Negara Palestina. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)