Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel akan terus mempertahankan diri melawan agresi Iran.
“Di Timur Tengah, tidak ada ancaman yang lebih berbahaya, serius dan mendesak daripada yang ditimbulkan oleh rezim fanatik di Iran,” kata Netanyahu pada Senin (12/4), beberapa jam setelah Republik Islam Iran menyalahkan Israel atas serangan terhadap salah satu fasilitas nuklirnya.
Ia menegaskan, Israel akan terus mempertahankan diri melawan agresi dan terorisme Iran, demikian Middle East Eye melaporkan.
Komentar Netanyahu itu disampaikannya dalam konferensi pers di Yerusalem bersama dengan Menteri Pertahanan Amerika Llyod Austin yang melakukan perjalanan ke Israel untuk pertama kalinya sejak menjadi kepala Pentagon pada Januari 2021.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Netanyahu juga menyebut pemerintah Iran sebagai “rezim fanatik”.
Sementara Austin, tidak menyebutkan Iran, ia berbicara tentang dukungan pemerintahan Biden untuk memastikan keunggulan militer kualitatif Israel (QME) di kawasan itu, dan menegaskan dukungan untuk upaya diplomatik mengembangkan prioritas pertahanan bersama dan kerjasama erat antara Amerika dan Israel.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan pada Senin (12/4), pemerintah bersumpah bahwa Iran akan membalas.
“Zionis ingin membalas dendam karena kemajuan kami dalam cara mencabut sanksi. Mereka secara terbuka mengatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan ini. Tapi kami akan membalas dendam kami dari Zionis,” kata Zarif.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Iran juga membantah mengejar senjata nuklir dan mengatakan hanya ingin menggunakan energi nuklir untuk tujuan damai. (T/R6/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan