Netanyahu Minta Presiden Israel Maafkan Tentara Pembunuh di Hebron

Elor Azaria, tentara Israel penembak pria Palestina yang sudah tidak berdaya di Hebron, Tepi Barat. (Foto: Jewish Business News)

 

Al-Quds, MINA – Perdana Menteri Israel menandatangani sebuah surat yang meminta Presiden Rueven Rivlin mempertimbangkan kembali keputusannya yang tidak mau memaafkan tentara pembunuh di Hebron.

Elor Azaria, tentara Israel pelaku penembakan pria Palestina yang kondisinya sudah tidak berdaya, telah memajukan permohonan maaf kepada Presiden.

Menurut Radio Angkatan Darat, Netanyahu bergabung bersama Menteri Keuangan Moshe Kahlon untuk mendesak Presiden Rivlin untuk memikirkan kembali keputusan tersebut. Demikian Times of Israel memberitakannya yang dikutip MINA.

Rivlin yang pada pekan lalu menolak permintaan maaf Azaria, mendapat kritik keras dari banyak orang Israel di media sosial.

Keputusan Rivlin juga dikritik oleh pejabat senior pemerintah, termasuk Menteri Pertahanan Avigdor Liberman dan Menteri Kebudayaan Miri Regev.

Pembunuhan yang dilakukan oleh Azaria telah membuat bangsa Israel terpecah dua antara membela dan mengecam tindakannya yang menembak orang tidak berdaya di Hebron. (T/RI-1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)