Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu Perintahkan Evakuasi Warga Palestina dari Rafah

sajadi - Sabtu, 10 Februari 2024 - 12:43 WIB

Sabtu, 10 Februari 2024 - 12:43 WIB

14 Views

Pemimpin penjajah Zionis Israel, Benjamin Netanyahu (Foto: MEMO)

Gaza, MINA- Perdana Menteri Pendudukan Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan pasukannya untuk menyusun dua rencana, yakni mengevakuasi warga sipil Palestina dari Kota Rafah, Gaza selatan dan mengalahkan Hamas.

Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (10/2), Kantor Perdana Menteri Netanyahu mengumumkan, rencana tersebut sebagai tekanan yang meningkat dari Israel atas ancamannya untuk melancarkan serangan darat di Rafah, tempat satu juta warga Palestina terpaksa mengungsi. Mereka terkurung di pagar perbatasan dan tinggal di tenda-tenda darurat.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, tanggapan Israel terhadap serangan 7 Oktober 2023 yang dilakukan oleh pejuang perlawanan Palestina berlebihan dan Washington mengatakan tidak akan mendukung operasi militer apa pun yang dilancarkan di Rafah yang tanpa mempertimbangkan keselamatan warga sipil.

Lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan mengatakan, jumlah korban warga Palestina akan melonjak jika pasukan Israel menyerbu Rafah dan memperingatkan berkembangnya krisis kemanusiaan di kota yang terletak di  perbatasan dengan Mesir.

Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel

“Perang tidak boleh dibiarkan terjadi di kamp pengungsi raksasa,” kata Jan Egeland, sekretaris jenderal Dewan Pengungsi Norwegia, memperingatkan akan terjadinya pertumpahan darah jika operasi Israel diperluas di sana.

“Tidak mungkin mencapai tujuan perang tanpa melenyapkan Hamas, dan dengan meninggalkan empat batalyon Hamas di Rafah. Sebaliknya, jelas bahwa aktivitas yang intens di Rafah mengharuskan warga sipil mengevakuasi wilayah pertempuran,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Oleh karena itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memerintahkan IDF [tentara Israel] dan lembaga keamanan untuk menyerahkan kepada Kabinet rencana gabungan untuk mengevakuasi penduduk dan menghancurkan batalion.

Pernyataan yang dikeluarkan dua hari setelah Netanyahu itu, menolak proposal gencatan senjata Hamas yang juga mempertimbangkan pembebasan sandera perang.

Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza

Rafah semakin menjadi fokus serangan militer Israel di Gaza ketika pasukannya mengalihkan serangan ke selatan. (T/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina