NETANYAHU SERUKAN NAIKKAN ANGGARAN PERTAHANAN ISRAEL

PM Israel, Benjamin Netanyahu (kiri) dan Menhan Israel, Moshe Ya'alon (kana) Foto: AFP
PM Israel, (kiri) bersama Menhan Israel, Moshe Ya’alon (kanan) (Foto: AFP)

Al-Quds, 22 Dzulqa’dah 1435 H/ 16 September 2014 M(MINA) – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Senin(15/9) saat rapat mingguan bersama kabinetnya menyerukan agar meningkatkan Israel.

sebelumnya telah melancarkan serangan selama 50 hari ke wilayah Jalur Gaza pada bulan Juli dan Agustus. Dalam serangan tersebut, lebih dari 2.100 orang Palestina meninggal dunia dan lebih dari 100 orang tewas di pihak tentara Israel.

Para pengamat Timur-Tengah mengklaim, biaya keuangan yang dikeluarkan Israel selama perang Gaza ketiga dan terpanjang dalam enam tahun terakhir diperkirakan menghabiskan dana sekitar 3-4 milyar dollar. Almanar melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Moshe juga menuntut hibah kepada Menteri Keuangan, Yair Lapid, untuk jumlah yang sama guna mengisi kembali amunisi dan peralatan tempurnya termasuk memperbaiki sistem pertahanan Iron Dome-nya yang telah dinilai gagal dalam membendung serangan roket-roket Mujahidin Gaza.

Surat kabar Israel mengatakan, Menteri keuangan ingin membatasi jumlah pengeluaran hanya sekitar 690 juta Dollar.

Jika tuntutan keuangan tidak direstui dari lobi militer yang kuat, pemerintah Israel bisa dipaksa memotong anggaran di tempat lain, khususnya di bidang pendidikan, serta meningkatkan pajak, yang pada akhirnya akan membawa tekanan sosial-ekonomi bagi rakyat Israel sendiri.

Anggaran pertahanan Israel diperkirakan menyentuh angka 18 milyar dollar untuk tahun ini, jumlah ini mengambil dari Produk Domestik Bruto(PDB) sebesar enam persen, termasuk dana sebesar 3 miliar dolar yang berasal dari bantuan sekutu dekat Israel, Amerika Serikat.

Sementara itu, Rusia melalui menteri luar negerinya, Sergey lavrov pada Senin menyarankan agar dilakukan konferensi internasional guna melakukan kajian yang komprehensif terhadap terorisme dan ekstremisme di Timur Tengah dan Afrika Utara.

“Kami mengajukan inisiatif, untuk dipertimbangkan oleh semua kekuatan regional dan internasional, menyiapkan konferensi internasional lanjutan yang siap untuk melakukan kajian mendalam dan komprehensif terkait masalah ekstremisme dan terorisme di Timur Tengah dan Afrika Utara, yang akan diadakan di bawah mediasi Dewan Keamanan PBB, “kata Lavrov di sela-sela konferensi internasional mengenai Irak di Paris, kemarin.

“Bukan hanya mengkaji gejala pengeluaran dalam mengatasi ekstrimisme, penyebabnya juga harus dipelajari, ” katanya.(T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0