Netanyahu Tawarkan Mengakui Pos-Pos Ilegal di Tepi Barat

Pemimpin Likud Benjamin Netanyahu saat jalan pagi di pagi hari setelah pemilu, 2 November 2022. (Yonatan Sindel/Flash90)

Yerusalem, MINA – Sebagai imbalan bergabung dalam pemerintahan Israel yang akan dibentuknya, telah menawarkan wacana untuk mengakui pos-pos permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki, dalam pertemuan dengan pemimpin partai Zionisme Religius, Bezalel Smotrich, Rabu (16/11), yang kemungkinan akan masuk ke dalam pemerintahan koalisinya.

Ketua partai Likud Netanyahu menyarankan agar Israel “memanfaatkan kesempatan” yang disajikan oleh serangan baru-baru ini di permukiman ilegal Ariel di Tepi Barat, dan mengakui pos-pos yang tidak sah, kata sumber Likud kepada Haaretz, The New Arab melaporkan.

Pemerintah Israel telah membangun atau mengesahkan permukiman di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang melanggar hukum internasional sejak 1967.

Pos terdepan, yang dibangun oleh pemukim Israel tanpa izin pemerintah, biasanya di atas tanah warga Palestina yang disita, telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah Israel sebelumnya.

Berita itu muncul saat Netanyahu berusaha menyatukan pemerintahan koalisi dengan sekutu sayap kanannya untuk membentuk pemerintahan Israel berikutnya. Namun, pembicaraan macet mengenai posisi kunci dalam kabinet, tetapi Netanyahu bersikeras pada hari Selasa (22/11) bahwa “akan segera ada pemerintahan,” menurut surat kabar Israel. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.