London, 7 Syawal 1428/2 Juli 2017 (MINA) – Hanya dalam enam bulan di tahun 2017, sudah lebih dari 5.000 warga sipil terbunuh di Suriah yang dilanda perang sipil, menurut sebuah lembaga nonpemerintah (NGO) yang berbasis di London, Inggris.
Menurut sebuah laporan baru yang dikeluarkan oleh Syrian Network for Human Rights (SNHR) pada Sabtu (1/7), setidaknya 5.381 warga sipil, termasuk 1.059 anak dan 742 wanita, telah terbunuh dalam serangan oleh pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad, kelompok teroris sekutu, dan Rusia serta aliansi Amerika Serikat (AS), ISIS, dan teroris PKK/PYD sejak awal tahun ini.
Seperti dimuat World Bulletin yang dikutip MINA, Ahad (2/7), laporan tersebut menyebut rezim Suriah dan pendukungnya bertanggungjawab atas kematian 2.072 warga sipil, termasuk 318 anak dan 245 wanita.
SNHR menambahkan, sekitar 857 warga sipil terbunuh dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok teroris ISIS, sementara 1.008 lainnya kehilangan nyawa mereka dalam serangan oleh koalisi internasional yang dipimpin AS.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa 641 warga sipil terbunuh dalam serangan oleh pasukan Rusia.
Selain itu, NGO tersebut mengungkapkan sebanyak 522 warga sipil juga dibunuh oleh pihak-pihak yang tidak dikenal.
SNHR juga mencatat bahwa setidaknya lima warga sipil disiksa sampai meninggal dan 153 lainnya, termasuk 31 anak dan 25 perempuan, dibunuh oleh kelompok teroris PKK/PYD. (R11/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir