Dubai, 10 Jumadil Akhir 1438/9 Maret 2017 (MINA) – Perusahaan perlengkapan olahraga ternama Nike mengumumkan bahwa mereka akan merilis perlengkapan olahraga pro-hijab untuk atlet Muslim perempuan di musim semi pada 2018.
Pakaian atlet berjilbab yang diperkirakan akan mencapai keuntungan sebesar 35 miliar dolar tersebut akan menyasar pasar Timur Tengah.
Baca Juga: Muslimah Produktif: Rahasia Mengelola Waktu di Era Digital
Sepanjang beberapa tahap pengembangan, produk pakaian untuk atlet Muslimah itu telah diuji oleh beberapa atlet Muslimah seperti skater pertama dari Uni Emirat Arab Zahra Lari, atlet lari Manal Rostom yang saat ini tinggal di Dubai, dan atlet angkat besi Olimpiade Amna Al Haddad.
Sebagaimana yang MINA kutip dari The New York Times, atlet wanita di Timur Tengah adalah kelompok muda.
Pada Olimpiade 2012 di London, Brunei, Qatar dan Arab Saudi menjadi tiga negara terakhir yang bersaing di dalam pengiriman atlet perempuannya. Pada tahun yang sama, kontingen Mesir mengirim 37 atlet perempuan, jumlah tertinggi atlet wanita yang negara itu kirim sejak 1912.
Kehadiran atlet berpakaian jilbab seperti pemain anggar wanita Amerika Serikat Ibtihaj Muhammad dan atlet triathlon Najla Al Jeraiwi telah menjadi semakin umum di kompetisi internasional.
Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Bahagia: Kunci Kesuksesan Muslimah di Rumah
Pada tahun 2014, organisasi sepakbola internasional FIFA mencabut larangan terhadap tutup kepala agama.
Selama ini, atlet wanita Muslim telah berjuang untuk menemukan penutup kepala yang tidak akan memperlambat mereka atau mengalihkan perhatian mereka dari latihan fisik yang berat. (T/R13/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Peran Muslimah di Akhir Zaman: Ibadah, Dakwah, dan Keluarga