Stockholm , MINA – Nobel Foundation menarik undangannya bagi perwakilan Rusia, Belarus dan Iran untuk menghadiri upacara penghargaan Hadiah Nobel perdamaian tahun ini, setelah keputusan yang diumumkan sehari sebelumnya “memicu reaksi keras.”
Beberapa anggota parlemen Swedia mengatakan, mereka akan memboikot upacara penghargaan Hadiah Nobel tahun ini di ibu kota Swedia, Stockholm, setelah yayasan swasta yang mengelola penghargaan bergengsi tersebut mengubah posisinya dari tahun sebelumnya dan mengundang perwakilan ketiga negara untuk hadir.
Mereka mengatakan hal itu “mempromosikan peluang untuk menyampaikan pesan penting Hadiah Nobel kepada semua orang.” Daily News melaporkan, Senin (4/9).
Beberapa anggota parlemen menyebut perang Rusia terhadap Ukraina dan tindakan keras terhadap hak asasi manusia di Iran sebagai alasan boikot mereka.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Tokoh oposisi Belarusia Sviatlana Tsikhanouskaya pada 1 September meminta Yayasan Nobel Swedia dan Komite Nobel Norwegia untuk tidak mengundang perwakilan “rezim tidak sah” Presiden Belarusia Alexander Lukashenko ke acara apa pun.
Dia mengatakan,“tanda solidaritas yang jelas dengan rakyat Belarusia dan Ukraina.”
“Inilah cara Anda menunjukkan komitmen Anda terhadap prinsip dan nilai-nilai Nobel,” kata Tsikhanouskaya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleh Nikolenko menyebut keputusan tersebut sebagai “kemenangan bagi humanisme.”
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, yang mengatakan pada 1 September bahwa ia tidak akan mengizinkan ketiga negara tersebut berpartisipasi dalam upacara penghargaan, juga senang dengan keputusan tersebut.
Dia menulis di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa “banyaknya reaksi keras menunjukkan bahwa seluruh Swedia dengan jelas mendukung Ukraina melawan perang agresi Rusia yang mengerikan.”
Nobel Foundation mengatakan, mereka mengakui “reaksi keras di Swedia, yang sepenuhnya menutupi pesan ini” dan oleh karena itu mereka memutuskan untuk tidak mengundang duta besar Rusia, Belarus dan Iran ke upacara di Stockholm, tempat penghargaan dalam bidang Sains dan Sastra diberikan.
Namun, Komite Nobel Norwegia yang memberikan Hadiah Nobel Perdamaian mengatakan mereka akan mengikuti praktik yang biasa dilakukan dan mengundang semua duta besar ke upacara di ibu kota Norwegia, Oslo, tempat pemberian Hadiah Nobel Perdamaian.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
“Komite berharap agar otoritas pemerintah di setiap negara yang secara resmi diwakili di Norwegia memiliki kesempatan untuk mengambil bagian dalam upacara penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian dan membiasakan diri mereka dengan pesan penting dari para pemenang Hadiah Nobel Perdamaian,” kata Komite Nobel. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini