Berlin, MINA – Norwegia pada Selasa (15/10), mengecam operasi anti-teror Turki di timur laut Suriah, tetapi menolak seruan untuk menangguhkan Turki dari aliansi NATO (Pakta Militer Atlantik Utara).
“Saya pikir lebih baik memiliki Turki di dalam NATO daripada di luar NATO,” Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg mengatakan dalam konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin, Anadolu Agency melaporkan.
“Sangat penting untuk memasukkan mereka ke dalam keluarga kita, dan diskusi. Saya pikir lebih mudah untuk bekerja dengan mereka seperti itu,” tambahnya.
Solberg menyatakan keprihatinan atas ketidaksesuaian operasi militer yang sedang berlangsung dengan hukum internasional dan mendesak Ankara untuk menghentikan operasi.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Turki pada 9 Oktober melancarkan Operation Peace Spring untuk mengamankan perbatasannya dengan melenyapkan kelompok-kelompok teroris di sana, guna memastikan kembalinya pengungsi Suriah yang aman dan integritas wilayah Suriah.
Ankara ingin membersihkan Suriah utara di sebelah timur Efrat PKK dan cabang Suriahnya, PYD / YPG.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa – bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi. (T/Ast/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza