Jakarta, 16 Jumadil Akhir 1437/25 Maret, 2016 (MINA) – Provinsi Nusa Tenggara Barat akan jadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional yang ke XXVI dan rencana akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI pada tanggal 30 Juli 2016 di Arena Utama Islamic Center di Kota Mataram.
Dalam rapat koordinator di kantor Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Jakarta Kamis lalu, Dirjen Bimas Islam Machasin, mengatakan Kementerian Agama dan Pemda NTB saat ini tengah menyiapkan surat undangan kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk membuka dan menutup MTQN XXVI di NTB tersebut.
“Kami akan melayangkan surat Menteri Agama, yang ditujukan kepada Bapak Presiden RI. Insya allah dalam proses pengajuan,” demikian laman resmi Kemenang seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Dalam rangkaian pembukaan MTQN XXVI, terdapat berbagai acara antara lain: Pawai Ta’aruf dan Malam Ta’aruf (29 Juli 2016), Pelantikan Dewan Hakim (30 Juli 2016), serta Pembukaan Pameran (30 Juli 2016).
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Di rapat itu juga Deputi 4 Kemenko PMK Agus Sartono mengatakan, MTQN XXVI Tahun 2016 merupakan pelaksanaan pertama di era Kabinet Kerja Pemerintah Jokowi-JK maka dari itu ia menghimbau pihak terkait agar dipersiapkan sebaik mungkin sehingga menjadi MTQ Nasional berjalan dengan baik.
“Selain menjadi ajang bagi pencarian qari/qari’ah, mufassir dan seni Islam, MTQN memiliki peran penting dalam membangun keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama,” jelasnya.
MTQN XXVI akan diikuti oleh 34 Provinsi dengan total 1.496 peserta, terdapat 7 cabang dengan 18 golongan yang akan dilombakan. Sebelumnya hanya 17 Golongan, karena pada penyelenggaraan MTQN tahun ini ditambah 1 (satu) golongan, yaitu Khat Kontemporer. Golongan lomba ini sudah dieksibisikan pada Penyelenggaraan MTQN XXV Tahun 2014 lalu. (L/M09/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman