Jeddah, 3 Muharram 1434/8 November 2013 (MINA) – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri mendatang, mengagendakan permintaan kepda negara-negara anggotanya untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel atau memindahkan kedutaan mereka dari Yerusalem.
Rekomendasi dibuat pada pertemuan antara para pejabat senior OKI pada Selasa (5/11) yang akan dibahas pada Sidang ke-40 Dewan Menteri Luar Negeri OKI 9-11 Desember, di Conakry, Guinea seperti disebutkan IINA dan diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu mengatakan pada sesi khusus atas Yerusalem yang akan diadakan di sela-sela konferensi tingkat menteri.
Ada juga rekomendasi untuk mengkoordinasikan upaya-upaya di Dewan Hak Asasi Manusia dalam menjaga perlindungan HAM di Palestina dan wilayah Arab lainnya. Ihsanoglu juga mengatakan delegasi menteri OKI akan mengunjungi Myanmar pekan depan.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Arab Saudi akan menjadi bagian dari Kelompok Kontak tujuh anggota OKI. Para anggota lainnya adalah Mesir, Djibouti, Turki, Malaysia, Bangladesh dan Indonesia. Kunjungan akan mencakup pertemuan dengan para menteri dan pejabat pemerintah tingkat tinggi dan anggota parlemen Muslim, serta kunjungan ke kamp Rohingya di Rakhine dan pertemuan dengan tokoh masyarakat mereka.
Isu utama yang akan diangkat dalam konsultasi dengan pemerintah Myanmar adalah status Muslim Rohingya di Myanmar, kebutuhan kemanusiaan mereka, rencana pemukiman kembali, hak asasi manusia dan hak-hak kewarganegaraan.
“Kunjungan ini merupakan implementasi dari resolusi Kelompok Minoritas Muslim Rohingya, yang disusun pada September lalu di sela-sela Sidang Umum PBB di New York,” ujar Ihasnoglu.
Masalah lain, menurut Ihsanoglu adalah pertemuan Komite Perdamaian OKI untuk Philipina Selatan, di Markas OKI pada Senin (4/11), menegaskan kembali komitmennya untuk terus terlibat terhadap solusi komprehensif untuk perdamaian di daerah tersebut.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Rencana pertemuan yang melibatkan tiga bagian antara pemerintah Filipina, MNLF dan OKI akan diselenggarakan setelah hari jadi Dewan Menteri Luar Negeri yang ke-40 di Guinea bulan depan.
OKI juga akan membahas isu-isu lain dalam agendanya, termasuk situasi di Somalia, Mali, Yaman, Libya, Sudan dan Afghanistan. (L/P08/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan