Oposisi Suriah Belum Jelas Hadir Dalam Perundingan Jenewa

Seorang pemuda Suriah menangis setelah bom menyerang kediamannya. (Foto: dok. Non-Aligned Media)
Seorang pemuda Suriah menangis setelah bom menyerang kediamannya. (Foto: dok. Non-Aligned Media)

Riyadh, 19 Rabi’ul Akhir 1437/29 Januari 2016 (MINA) – Komite Negosiasi Tinggi (HNC) mengatakan masih berdebat, apakah delegasinya akan menghadiri pembicaraan damai di Jenewa atau tidak.

HNC telah menetapkan sejumlah syarat untuk berpartisipasi dalam pembicaraan, termasuk tuntutan pencabutan pengepungan dan penghentian serangan udara Rusia.

“Kami ingin memulai pembicaraan, tapi kendala utamanya adalah mereka terus mengebom warga sipil dan mereka kelaparan,” kata Salem Al-Mursalat, juru bicara HNC kepada Al-Jazeera dari Riyadh yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

HNC kemudian mengatakan bahwa negosiator mereka tidak akan ke Jenewa pada Jumat (29/1), karena belum menerima respon atas tuntutan mereka dari PBB, termasuk adanya tantangan logistik.

Pembicaraan damai Suriah yang dimediasi oleh PBB sudah tertunda sejak Senin (25/1), jadwal awal yang ditetapkan, kemudian dijadwalkan Jumat ini.

Tertundanya pembicaraan karena terjadi kontroversi dan perbedaan pendapat tentang siapa yang harus diundang untuk hadir di

Bertekad untuk membuat pembicaraan terwujud, Utusan Khusus PBB Staffan de Mistura pada Kamis (28/1) muncul dalam pesan video teruntuk rakyat Suriah. Ia mengatakan, pembicaraan diharapkan bisa dimulai “dalam beberapa hari mendatang”.

Wartawan Al-Jazeera James Bays melaporkan dari Jenewa, beberapa kelompok oposisi selain HNC, termasuk kelompok perempuan dan kelompok masyarakat sipil, belum menerima visa mereka untuk melakukan perjalanan ke Swiss.

Delegasi Pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Walid Al-Muallem telah mengatakan akan hadir.

Tuntutan oposisi yang dikirim ke PBB termasuk klarifikasi tentang bagaimana sebenarnya pembicaraan yang akan dilakukan dan mendesak diakhirinya serangan udara Rusia terhadap pasukan oposisi.

Menurut angka PBB, konflik Suriah telah menewaskan sedikitnya 250.000 orang dan lebih dari setengah  pra-perang Suriah 22,4 juta jiwa telah terlantar atau melarikan diri ke luar negeri. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.