Landon, 20 Dzulhijjah 1435/14 Oktober 2014 (MINA) – Menanggapi bantuan miliaran yang dijanjikan selama konferensi donor di Kairo untuk membangun kembali Jalur Gaza, Oxfam International memperingatkan dana tersebut membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mencapai sasaran.
Direktur Regional Oxfam, Catherine Essoyan, menambahkan, selain konferensi donor untuk meningkatkan tekanan guna mengakhiri blokade Jalur Gaza, banyak anak-anak yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik baru-baru ini akan menjadi kakek-nenek pada saat rumah dan sekolah mereka telah dibangun kembali.
“Sebagian besar uang yang dijanjikan pada konferensi donor global untuk membangun kembali Jalur Gaza akan terpendam direkening bank selama beberapa dekade sebelum mencapai sasaran,” kata Catherine sebagaimana Middle East Monitor (MEMO) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Konfederasi internasional mengatakan, dana bantuan tersebut dapat membantu rakyat Jalur Gaza hanya jika kebijakan blokade Israel yang lama dihentikan.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Selama akhir pekan, dalam konferensi donor di Kairo, dana bantuan dari 50 negara dijanjikan terkumpul 5,4 miliar dolar AS untuk membantu merekonstruksi Gaza, setengah dari yang dialokasikan untuk membangun kembali rumah-rumah, sekolah dan fasilitas lainnya yang hancur akibat serangan Israel selama perang 51 hari di Jalur Gaza.
Oxfam mengatakan, di bawah blokade Israel pada impor barang ke Gaza, dapat mengambil lebih dari 50 tahun untuk membangun sekitar 89 ribu rumah baru, 226 sekolah baru dan fasilitas kesehatan, pabrik, infrastruktur air dan sanitasi yang membutuhkan warga Palestina di Gaza saat ini.
Selama 51 hari perang di Gaza, pasukan Israel menghancurkan mata pencaharian dan layanan penting, dengan lebih dari 100 ribu orang kehilangan tempat tinggal saat ini dan sekitar 450 ribu tanpa memperoleh air bersih.
Essoyan juga memperingatkan, penduduk di Gaza akan semakin menderita kecuali pembangunan kembali segera dimulai. “Musim dingin akan datang dan orang-orang tanpa rumah tidak bisa menunggu,” katanya.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Terkait blokade Israel di Gaza, Oxfam melaporkan, rekonstruksi membutuhkan sekitar 700 ribu truk bahan bangunan termasuk semen dan baja. Pada semester pertama 2014, rata-rata sekitar 1.100 truk diizinkan masuk ke Gaza setiap bulan. Pada saat ini, diperkirakan akan mengambil lebih dari 50 tahun untuk mengimpor bahan konstruksi yang cukup untuk melaksanakan pembangunan Gaza.
Mengakhiri agresi Israel terhadap warga Palestina di Gaza, Oxfam mengatakan, masyarakat internasional harus segera bertindak untuk memastikan bahwa hal ini adalah terakhir kali untuk segera membangun kembali Gaza, dan mengambil pendekatan jangka panjang guna mengakhiri krisis. (T/P002/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu