Jenewa, MINA – Seorang pakar hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam “praktik apartheid” Israel di wilayah Palestina yang diduduki, dengan mengatakan, tindakan rezim Tel Aviv terhadap warga Palestina sama dengan “penganiayaan.”
Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, membuat pernyataan itu dalam sebuah laporan yang dirilis pada Selasa (18/10), yang merinci upaya Israel untuk membasmi identitas dan kedaulatan kolektif Palestina.
Albanese juga mendokumentasikan penggunaan kekuatan mematikan terhadap jurnalis dan pekerja kemanusiaan yang kritis terhadap Israel, saat ia merujuk kepada perintah penahanan baru-baru ini terhadap pembela hak asasi manusia Prancis-Palestina Salah Hammouri, yang telah ditahan di penjara-penjara Israel di bawah kebijakan yang disebut penahanan administrasi sejak Maret.
Menurut laporan itu, hampir 4.500 warga Palestina saat ini ditahan, 730 di bawah praktik penahanan administratif, di mana Israel menahan para tahanan tanpa tuduhan hingga enam bulan, suatu periode yang dapat diperpanjang hingga berkali-kali.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Anak-anak berusia 12 tahun telah menjadi korban penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, kata laporan itu. Ia menambahkan bahwa 500 hingga 700 anak di bawah umur ditangkap oleh rezim Israel setiap tahun. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)