Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar PBB: Jalur Gaza Tidak Butuhkan Solusi Sementara

Hamidah Juariyah - Jumat, 4 September 2020 - 13:58 WIB

Jumat, 4 September 2020 - 13:58 WIB

4 Views ㅤ

Ilustrasi: slogan protes warga Palestina di Jalur Gaza. (DevianArt)

Jalur Gaza, MINA – Pakar Hak Asasi Manusia PBB Michael Lynk menyambut baik pengumuman pada Senin lalu, bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata.

Namun, ia memperingatkan bahwa Jalur Gaza tidak membutuhkan solusi sementara, demikian Palinfo melaporkan, dikutip MINA, Jumat (4/9).

Lynk merupakan pelapor khusus tentang situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki.

Ia mengatakan dalam sambutannya, perjanjian yang benar tentang Gaza seharusnya hanya mengarah pada penghormatan penuh terhadap hak-hak dasar dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel

“Gaza telah direduksi menjadi bisikan kemanusiaan,” jelasnya.

Lynk menilai, balik permusuhan saat ini, peluncuran roket dan balon pembakar oleh kelompok bersenjata Palestina dan penggunaan yang tidak proporsional dari serangan rudal yang ditargetkan oleh Israel adalah pemiskinan jangka panjang di Gaza oleh blokade komprehensif Israel yang telah berlangsung selama 13 tahun.

Ia menguraikan beberapa masalah akibat blokade yang berkepanjangan.

Seperti sistem perawatan kesehatan yang runtuh, pengangguran yang tinggi, dan pasokan listrik yang tidak memadai dan tidak dapat diandalkan.

Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem

“Gaza berada diambang menjadi tidak bisa dihuni”, katanya.

Ia pun mengungkapkan, tidak ada situasi yang sebanding di dunia, di mana populasi substansial telah mengalami blokade permanen seperti itu, sebagian besar tidak dapat bepergian atau berdagang, dan dikendalikan oleh kekuatan pendudukan Israel yang melanggar Hak Asasi Manusia Internasional.

“Standar martabat dan moralitas internasional kami tidak mengizinkan tindakan semacam itu,” tegasnya. (T/Hju/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat

Rekomendasi untuk Anda