Pakistan Tegaskan Kembali Dukungan Pendirian Negara Palestina

Islamabad, MINA – Republik telah menegaskan kembali dukungannya untuk pendirian negara yang merdeka dan berdaulat di perbatasan pra-1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Dalam pesannya pada  Internasional untuk Rakyat Palestina, Perwakilan Tetap Pakistan untuk PBB Munir Akram menyatakan, masalah Palestina adalah salah satu masalah tertua yang belum terselesaikan di PBB.

“Perjuangan panjang dan heroik rakyat Palestina untuk mencapai penentuan nasib sendiri dan mencapai negara merdeka diperkuat oleh konsensus internasional yang hampir universal dalam legitimasinya, sebagaimana tercermin dalam berbagai pernyataan Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB,” kata Akram, Kantor Berita OKI melaporkannya yang dikutip MINA, Selasa (1/12).

Dia menegaskan dukungan tak tergoyahkan negaranya untuk rakyat Palestina dan pendirian negara Palestina.

Akram mengatakan, Pakistan selalu menjadi pendukung setia rakyat Palestina. Mendukung hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan menyerukan pembentukan awal negara Palestina yang layak, berdampingan, merdeka dan berdaulat, berdasarkan parameter yang disepakati secara internasional – perbatasan pra-1967 dan Al-Quds Al-Sharif sebagai ibukotanya – tetap menjadi pilar utama kebijakan luar negeri Pakistan.

Dia berjanji negaranya akan terus mendesak pendirian negara Palestina sebagai satu-satunya jaminan bagi Perdamaian Timur Tengah.

“Kami akan terus memberikan kesan kepada dunia bahwa pendirian negara Palestina – dengan alasan yang dapat diterima oleh rakyat Palestina – tetap menjadi satu-satunya jaminan abadi untuk perdamaian di Timur Tengah dan untuk dunia yang lebih luas,” ujar Akram.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Pakistan menegaskan kembali dukungan “teguh” kepada hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

“Pada Hari Solidaritas Internasional dengan rakyat Palestina, Pakistan menegaskan kembali dukungannya yang teguh kepada hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri,” cuit Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zahid Chaudhri.

“Untuk perdamaian yang adil dan abadi, sangat penting untuk memiliki solusi dua negara sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Kerjasama Islam yang relevan, dengan perbatasan sebelum tahun 1967 & Al-Quds Al-Sharif sebagai ibu kota yang layak, merdeka dan berdampingan dengan Negara Palestina,” tambahnya.

Sementara itu, juru bicara militer Pakistan Mayjen Babar Iftikhar mengatakan bahwa militer “mendukung penuh” posisi pemerintah dalam konflik Israel dan Palestina.

“Posisi pemerintah Pakistan yang dinyatakan dalam konflik Israel dan Palestina didukung penuh oleh angkatan bersenjata,” tegasnya yang dikutip dari Pakistan’s News.

Iftikhar membuat pernyataannya menyusul desas-desus iklan spekulasi yang meluas tentang dugaan langkah Pakistan untuk mempertimbangkan kembali kebijakannya di Israel dan menormalisasi hubungan dengannya.(T/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.