PALESTINA HARAPKAN INDONESIA IKUT KONFERENSI PEMBANGUNAN GAZA DI KAIRO

Fariz-Mehdawi

Fariz-Mehdawi
untuk di Jakarta, Selasa (30/9). Foto: Rina/MINA

Jakarta, 6 Dzulhijjah 1435/30 September 2014 (MINA) – Dubes Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, mengungkapkan harapannya agar Indonesia bisa ikut berpartisipasi dalam Konferensi Pembangunan yang akan berlangsung di Kairo 12 Oktober mendatang.

“Saya harap Indonesia akan menghadiri konferensi ini, sebagaimana tanggung jawab dunia internasional,” kata Mehdawi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Selasa.

Dia melanjutkan, konferensi akan membahas bagaimana cara kembali membangun kehancuran di Gaza setelah serangan 51 hari Israel berlangsung ke wilayah yang diblokade itu.

“Kami perlu membangun kembali, bahan-bahan bangunan, dan bantuan internasional untuk hal ini,” ujar Fariz.

Serangan terbaru Israel ke Gaza dimulai pada 7 Juli dan berlangsung selama 51 hari, menyebabkan sedikitnya 2.148 warga Palestina meninggal dan melukai lebih dari 11.000 lainnya. Menurut laporan, sekitar 20.000 rumah hancur dan ribuan sekolah rusak oleh rudal Israel.

“Israel  mengklaim serangan ini sebagai hak untuk membela diri sendiri. Pembelaan diri seperti apa yang sampai membunuh anak-anak tak berdosa dan  membom sekolah dan rumah?”  sindir Mehdawi.

Pada pertengahan September, pemerintah  bersatu Palestina mengatakan pihaknya telah mengundang lebih dari 80 negara untuk menghadiri konferensi tersebut.

Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Palestina, Muhammad Mustafa, menyatakan konferensi diharapkan akan menghasilkan upaya  internasional dalam membawa masuk bantuan bahan bangunan ke Gaza agar supaya bangunan-bangunan yang hancur bisa segera kembali dibangun.

Dia mengatakan sejumlah besar warga Gaza telah mampu kembali ke rumah mereka setelah terjadinya gencatan senjata beberapa waktu lalu, namun masih ada lebih dari 100.000 orang dari 20.000 keluarga yang masih tinggal di luar rumah mereka.

Setelah serangan itu, sektor pertanian di Gaza menderita kerugian sebesar 550 juta dolar AS atau sekitar 6,69 triliun rupiah, sedangkan kerugian sektor industri melebihi 1 miliar dolar AS atau sekitar 12,16 triliun rupiah. Tingkat pengangguran meningkat menjadi 55 persen, naik 39 persen dari sebelum serangan.

Jalur Gaza memerlukan sekitar 7,5 miliar dolar AS atau sekitar 91,19 triliun rupiah untuk kembali melakukan rekonstruksi bangunan-bangunan yang hancur.(L/R04/R03/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0