Ramallah, MINA – Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina, Ahad (17/7), memperingatkan konsekuensi dari persetujuan apa pun oleh pemerintah Israel atas setiap proyek permukiman baru di wilayah Palestina yang diduduki pada umumnya dan di Yerusalem pada khususnya, setelah kunjungan Presiden AS Joe Biden ke wilayah tersebut.
Menurut sebuah pernyataan Kementerian, beberapa dari proyek permukiman ditunda sampai setelah kunjungan Biden, Wafa melaporkan.
Kementerian mendesak masyarakat internasional dan pemerintah AS untuk memperhatikan masalah itu, terutama karena Presiden AS Biden secara eksplisit menyerukan diakhirinya semua tindakan sepihak.
Permukiman, menurut pernyataan itu, adalah “hambatan utama untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka, layak dan berbatasan secara geografis dalam perbatasan 4 Juni 1967, seperti yang dinyatakan oleh Presiden AS sendiri dalam siaran pers di Betlehem.” (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza