Palestina Sambut Perginya Trump dari Gedung Putih

Ramallah, MINA – telah bertahan selama tiga tahun mengharapkan kepergian dari Gedung Putih, dan kini berharap mendapat kesempatan untuk menekan tombol “reset” pada hubungan dengan Presiden baru AS.

Tidak ada tanggapan segera dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas setelah Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden AS oleh jaringan televisi besar pada Sabtu (7/11), tetapi keputusan kunci pertama yang dihadapi Abbas adalah apakah dia akan melanjutkan kontak politik dengan Amerika Serikat, Asharq Al-Awsat melaporkan.

Tiga tahun lalu, Abbas memutuskan kontak dengan Gedung Putih pimpinan Presiden Donald Trump, menuduhnya bias pro-Israel atas keputusan Trump yang mengubah kebijakan AS selama puluhan tahun dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaannya ke kota itu.

“Kami tidak mengharapkan transformasi ajaib, tetapi setidaknya kami mengharapkan kebijakan merusak yang berbahaya dari Trump benar-benar berhenti,” kata Hanan Ashrawi, seorang negosiator andalan dan anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina.

“Sudah waktunya untuk mengubah arah,” tambah wanita itu. “Mereka harus mengubah arah dan menangani masalah Palestina atas dasar legalitas, persamaan dan keadilan serta bukan atas dasar kepentingan khusus dari lobi pro-Israel atau apa pun.”

Keputusan Trump lainnya yang membuat marah Palestina adalah menghentikan pencairan dana untuk badan PBB yang menangani pengungsi Palestina dan menutup misi diplomatik Palestina di Washington.

Trump juga menerbitkan cetak biru Timur Tengah “Kesepakatan Abad Ini” pada bulan Januari yang menekankan  kedaulatan Israel atas sebagian Tepi Barat yang diduduki Israel, wilayah yang diinginkan Palestina untuk sebuah negara.

“Ini adalah hari yang bahagia. Trump sudah pergi,” kata Um Mohammad, ibu empat anak di Gaza. “Saya berharap Biden tidak membuat kesalahan yang sama dan dia tidak mengikuti Israel secara membabi buta.”

Hamas, gerakan yang menguasai Gaza dan dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS dan Israel, juga menyambut baik kemunduran penghuni Gedung Putih saat ini.

“Kami senang dengan kepergian penjahat Trump dan kami akan menilai Biden melalui posisi yang akan dia ambil terkait dengan perjuangan Palestina,” katanya. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)